TANGERANG-Jumlah sampah di Kota Tangerang meningkat pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah. Peningkatan berasal dari sampah rumah tangga yang terbawa arus banjir serta sampah dari daerah lainnya.
"Saat banjir melanda sejumlah perumahan, sampah dari daerah lainnya ikut terbawa arus dan menumpuk di beberapa titik. Akibatnya, jumlah sampah di Kota Tangerang mengalami peningkatan," ungkap Sekretaris DKP Kota Tangerang Irwan Sutrisna, Minggu (2/2).
Sementara jumlah sampah di Kota Tangerang sendiri setiap harinya mencapai 1.500 ton per hari hari. Dengan adanya peningkatan, maka jumlahnya lebih dari itu.
Tak hanya itu, armada pengangkut sampah DKP juga kerap mengalami kesulitan untuk masuk ke TPA Rawa Kucing, Neglasari, karena kondisi jalan yang licin akibat diguyur hujan. Hal ini pun membuat armada sampah harus mengantri hingga berjam-jam, untuk membuang sampah ke TPA.
"Dalam kondisi ini, truk sampah harus hati-hati, karena selain jalan masuk licin, juga bisa terjeblos diantara tumpukan sampah," kata Irwan.
Sementara Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya sendiri saat ini tengah memikirkan ekstra penanganan akan sampah. Pemkot menggagas pengangkutan sampah pada malam hari.
"Saya sudah instruksikan kepada Kepala DKP untuk membuat
set action pengangkatan sampah malam hari. Jadi 176 armada sampah yang ada beroperasi dua
rate setiap hari, yakni pagi dan malam," kata Arief R Wismansyah.
Untuk merealisasikan hal tersebut, berbagai sarana dan prasarana penunjang telah dipersiapkan.
Selain pengangkatan sampah malam hari, kawasan TPA Rawa Kucing juga tengah diujicobakan untuk pengelolaan sampah ramah lingkungan yang dikerjakan Lembaga Riset Muda Indonesia (LRMI).
"Saat ini sudah lebih 90 persen pengerjaannya, kalau selesai akan diuji cobakan dulu. Dalam 1 tong besar itu akan bisa membakar sampah 10 ton sekaligus, hasil pembakarannya bisa untuk energi listrik dan energi terbarukan," pungkas Arief.