TANGERANG-Puluhan warga Parung Jaya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, menggeruduk kantor Kelurahan setempat, Selasa (6/5) pagi. Mereka memprotes pembangunan jalan tol pengembang Green Lake City yang melintasi akses jalan di perkampungan tersebut.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan penyegelan dan pemasangan poster yang berisi penolakan soal proyek tersebut.
Suparno warga setempat mengatakan, warga berdemo karena merasa khawatir jika pembangunan jalan tol tersebut akan mengganggu aktifitas keseharian warga. Pasalnya, warga kerap melintasi jalan tersebut untuk keluar masuk kampung.
"Kalau nantinya di putus sebagai perlintasan jalan Alteri (sambungan), kita harus lewat mana? Lagi pula, akan sangat berbahaya. Apalagi untuk anak-anak. Ini kan jalan kampung," katanya.
Dikatakan Suparno, pengembang
Green Lake City tidak pernah melakukan sosialisasi kepada warga terkait pembangunan jalan tol tersebut. Termasuk soal izin pendatangan alat berat dan kompensasi kebisingan.
"Akibat dari proyek pembangunan jalan tersebut, ada sebagian rumah warga yang gentingnya runtuh dan temboknya mulai retak," jelasnya.
Warga pun sudah mengirimkan surat kepada pihak pengembang pertanggal 11 Januari 2014. Namun hingga saat ini belum juga ada tanggapan. "Makanya, terpaksa kami lakukan penyegelan terhadap proyek ini. Agar tidak dilanjutkan dulu, sebelum ada pembicaraan dengan warga," ucap Suparno.
Sementara Kepala Badan Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Tangerang Karsidi ketika dikonfirmasi terkait izin pembangunan jalan tersebut menyatakan, bahwa proyek itu bukan dibangun oleh pihak pengembang, melainkan proyek Pemerintah Kota Tangerang sebagai akses menuju Bandara Soekarno-Hatta.
"Perizinan pengembang tidak sampai pada jalan itu, itu Pemda yang bangun. Rencananya untuk akses dari wilayah Karang Tengah menuju Bandara Soekarno Hatta. Perizinannya sendiri sudah dari Kementerian Pekerjaan Umum," ungkapnya.
Menurut Karsidi, pengembang hanya mendanai akses menuju tol saja, namun untuk jalannya Pemkot Tangerang yang membangun. Pengembang tersebut merupakan konsorsium dari tiga perusahaan yakni Agung Sedayu Group, Metropolitan Develepment dan Group Palem.
"Jalan tersebut mulai dari Karang Tengah, Perumahan Metro Permata, Green Lake City, Poris Plawad, Daan Mogot hingga Duta Garden Benda," jelasnya.
Karsidi juga memastikan bahwa pembangunan jalan tol tersebut tidak akan memutus akses jalan warga. Pasalnya, berdasarkan desain yang dibuat, jalan tol tersebut berbentuk fly over, sehingga warga tetap bisa melewati jalan dari bagian bawah tol.