Connect With Us

Salah seorang Korban Tabrakan di Ciater Guru Cantik

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 18 Juni 2014 | 18:16

Destiana Semasa Hidup (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

 
TANGERANG-Salah satu korban tewas kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Ciater, Subang, Jawa Barat, yang mengangkut robongan SMA Al-Huda SMA Al-Huda Cengkareng, Jakarta Barat , adalah Destiana, 24, Guru Bahasa Inggris di SMA tersebut.
 
Wanita lajang itu tinggal l di Kavling DPR, RT 1/11, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang dan dikenal sebagai guru yang dekat dan disukai murid-mudirnya.
 
“Dia sama muridnya seperti teman sendiri, tidak otoriter. Banyak murid-muridnya yang sudah lulus,  suka datang ke rumah sekedar say hello atau main. Ya mereka merasa nyaman kalau diajar Desti (panggilan akrab korban),” kata kakak korban, Gusni, 28, ketika ditemui di rumah duka, Rabu (18/6/2014).

 
Anak kedua dari tiga bersaudara ini, telah dua tahun mengajar di SMA Al Huda. Desti memang bercita-cita menjadi guru bahasa inggris, meneruskan profesi almarhum ayahnya. Karena itu setelah lulus S1 Pendidikan Bahasa Inggris Uhamka Jakarta Selatan tahun 2011, Desti langsung menjadi guru.
 
“Walaupun gaji dia tidak terlalu besar, tapi dia menjalaninya enjoy, dia bilang yang penting ilmunya bisa dikasih. Kadang keluarga minta supaya dia pindah, tapi dia tetap mau jadi guru, dia tetap jalanin itu sampai sekarang,” tambah Gusni, dengan berlinang air mata.
 
Wanita berjilbab itu juga pernah mengatakan ingin segera menikah. Karena itu, pada hari Sabtu lalu, Desti mengenalkan pacarnya kepada keluarga. “Dia itu pendiam, dan lama tidak punya pacar. Makanya kita sering ledekin dia , kapan punya pacar. Eh Sabtu kemarin dibawa pacarnya ke rumah dan dikenalkan. Dia bilang mau serius, mau nikah katanya,” jelas Gusni.
 
Menurut Gusni, adiknya itu sering ikut kegiatan keluar kota besama murid-murid SMA Al-Huda. Saat peristiwa kecelakaan kemarin, Desti memang harus ikut kegiatan study tour siswa karena sebagai wali kelas.
 
“Dia sering ikut study tour dan perpisahan, ke Jogja atau Bandung. Kali ini ada kegiatan ke Ciater dan dia sebagai wali murid harus menemani,” jelasnya.
 
Saat peristiwa itu, pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun. Sebelum berangkat, Desti masih berbincang dengan keluarganya. Bahkan dua jam sebelum kecelakaan terjadi, Desti masih berkomunikasi dengan Gusni.
 
“Sekitar  jam empat sore, kita masih BBM-an. Dia bilang lagi belanja di Cibaduyut. Lalu jam enam, tiba-tiba dia tidak bisa dihubungi. Saat ditelepon, ponselnya tidak aktif. Beberapa jam kemudian kita dapatkabar kalau bus Desti kecelakaan. Keluarga jadi panik semua,” katanya.
 
Desti yang menumpangi bus keempat rombongan SMA Al-Huda ternyata sudah meninggal. Dia duduk di belakang sopir, sehingga saat tabrakan mengalami luka berat. Setelah disemayamkan di rumah keluarganya, jenazah Desti dimakamkan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
 

BANTEN
Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Kamis, 21 November 2024 | 20:03

Pengacara Tb Chaeri Wardana alias Wawan, Sukatma angkat bicara terkait terkait pemanggilan kliennya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten atas kasus dugaan korupsi pembangunan sport center.

KOTA TANGERANG
BRI Joglo Berbagi Kebahagiaan, 10 Ribu Paket Sembako Dibagikan ke Warga Kota Tangerang

BRI Joglo Berbagi Kebahagiaan, 10 Ribu Paket Sembako Dibagikan ke Warga Kota Tangerang

Jumat, 22 November 2024 | 12:05

BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan bantuan 10 ribu paket sembako kepada warga di lima kecamatan di Kota Tangerang. Penyerahan simbolis berlangsung di Sekolah Daarul Falah,l

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill