TANGERANG-Menanggapi atas kasus yang menimpa siswi didiknya yang melahirkan di kebun warga, Kepala Sekolah PGRI 1 Kota Tangerang Aef Gumiwa mengatakan, jika hal itu benar terjadi sudah jelas hal itu akan gugur dengan sendirinya.
"Dengan aturan tata tertib itu, sudah jelas ya. Sudah gugur dengan sendirinya," katanya kepada TangerangNews.com.
Diketahui, ID, siswi kelas 3 SMK PGRI 1 Kota Tangerang terancam dikeluarkan dari sekolahnya, setelah dirinya diketahui hamil dan melahirkan bayi di sebuah kebun warga di pinggir Jalan Untung Suropati, RT 4/7, Kelurahan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang pada Rabu (26/11) lalu.
Menurut Aef, pasca kejadian, orang tua ID telah mendatangi bidang kesiswaan sekolah. Pihaknya telah mencoba menegakkan aturan, dengan pendekatan secara kekeluargaan.
"Karena masih masa berkabung ya, jadi kita pendekatan kekeluargaan, aturan tetap berjalan," jelasnya.
Ditanya terkait kehamilan ID, Aef juga mengaku belum mengetahui jelas. Menurutnya, dia telah menyerahkan kepada pihak kesiswaan untuk mencari informasi tersebut.
"Saya baru pulang diklat, jadi tidak tahu persis. Yang menangani persis bidang kesiswaan. nanti tanya jelas ke bidang kesiswaan ya," ujarnya.
Seperti diketahui, ID, kepergok warga tengah melahirkan bayi laki-laki di sebuah kebun warga di pinggir Jalan Untung Suropati, RT 4/7, Kelurahan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Rabu (26/11). Diduga ID melahirkan bayi dari hasil hubungan gelap.
Peristiwa itu terjadi pukul 12.30 WIB. Ketika itu ID masih berseragam SMA. Dia berboncengan dengan teman wanitanya, tiba-tiba berhenti di pinggir jalan. Kemudian ID berlari ke kebun warga dan jongkok dekat tembok rumah. Tak lama setelah itu, ID melahirkan bayi laki-laki.
Kejadian itu pun membuat heboh warga sekitar. Karena iba melihat kejadian tersebut, akhirnya ID dan bayinya dibawa oleh warga ke Rumah Sakit Melati di Jalan Merdeka, Pos 1, Kota Tangerang, untuk mendapat perawatan.