TANGERANGNEWS- Kepolisian Polres Metro Kota Tangerang terus mendalami sakus tewasnya Muhammad Helgiris atau Egi, 9, siswa kelas 4 SDN Sudimara 2 yang tertabrak kendaraan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang, Selasa (29/9) kemarin.
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kompol Budhi Herdi Susianto, pendalaman kasus difokuskan pada standar operasional prosedur (SOP) pemadaman dari para petugas Damkar Kota Tangerang. Sebab saat peristiwa itu terjadi, diduga Mobil damkar yang terpakir dalam keadaan menyala dan tanpa direm tangan itu tiba-tiba saja berjalan dengan sendirinya dan menabrak Egi, putra dari seorang aparat kepolisian wilayah Bandung, Helmi Hedmon.
“Kita ingin mengetahui SOP-nya. Jadi, nanti kita akan panggil saksi ahli dari Damkar pusat, dalam waktu dekat ini untuk penyelidikan lebih lanjut. Kita ingin,” katanya.
Sampai sejauh ini, Budhi mengaku pihaknya belum melakukan penetapan tersangka terhadap kasus ini. Pasalnya, penyidik masih melakukan pemeriksaan kepada beberapa orang saksi di tempat kejadian. Tidak saja kepada dua petugas Damkar Kota Tangerang yang sejak kejadian kemarin diperiksa, yakni Hairul, Umr dan Sarmili, namun juga kepada petugas Damkar Kota Tangerang lainnya dan juga warga sekitar.
“Kita masih tetap melakukan pemeriksaan kepada petugas Damkar Kota Tangerang dan juga warga sekitar di tempat kejadian,” paparnya.
Sementara itu, Kasi Pemadaman Dinas Damkar Kota Tangerang Sahroni mengungkapkan jika SOP yang ada dalam pemadaman memang tidak menggunakan rem tangan. Pasalnya, ketika tuas rem tangan tersebut ditarik atau digunakan, maka secara otomatis mesin penyemprot air akan langsung berhenti sehingga pemadaman pun tidak akan dapat dilakukan.
“Kalau menurut orang bengkel Damkar rem tangan memang tidak boleh ditarik, kalau ditarik, mesin penyemprotnya akan mati,” terang Sahroni.
Ditambahkan juga oleh Sahroni, jika kondisi masing-masing mesin penyemprot berbeda-beda, sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda dalam mekanismenya. Baik penggunaan mesin penyemprot pada kendaraan Damkar ukuran ¾ yang menabrak M Helgiris kemarin ataupun untuk mesin yang terdapat pada kendaraan Damkar ukuran besar.
“Untuk mesin yang kemarin menggunakan merek Tiger buatan Jerman, namun setiap mobil penyemprot ada yang berbeda cara penggunaannya, tergantung mesin dieselnya,” tutup Sahroni.(rangga)