Kemiskinan Ekstrem: Pelanggaran HAM yang Terabaikan
Senin, 30 Juni 2025 | 15:57
Dalam banyak laporan pembangunan, kemiskinan sering digambarkan melalui statistik: angka pengangguran, persentase penduduk miskin, dan garis kemiskinan.
TANGERANG-Perayaan malam tahun baru 2016 pada Kamis (31/12) kemarin, menyisakan persoalan sampah di Kota Tangerang. Pasalnya, di Kota Tangerang sebanyak 50 ton sampah berserakan terutama di pusat keramaian kota.
“Ya, akibat perayaan tahun baru banyak sampah yang berserakan, terutama di pusat keramaian, itu wajar karena banyak oang berkumpul. Ada peningkatan 5 persen atau sekitar 50 ton dari produksi sampah Kota Tangerang per hari yang mencapai 1.000 ton,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang Ivan Yudianto, Minggu (3/12).
Menurut Ivan, jenis sampah-sampah tersebut seperti plastik, sisa-sisa makanan yang dibakar seperti jagung, ikan, ayam dan lain-lain.
“Saat tahun baru, masyarakat yang biasanya tidak bakar jagung jadi bakar jagung, tidak bakar ikan jadi bakar ikan. Itu menyisakan banyak sampah,” katanya.
Pihaknya pun telah mengantisipasi sampah-sampah tersebut dengan menyiagakan petugas kebersihan di lokasi-lokasi tempat perayaan tahun baru. “Petugas sudah stand by dari malam tahun baru, subuh langsung diangkut. Jadi sudah beres semua sampahnya,” jelas Ivan.
Dalam banyak laporan pembangunan, kemiskinan sering digambarkan melalui statistik: angka pengangguran, persentase penduduk miskin, dan garis kemiskinan.
Satu unit mobil boks bernomor polisi B-9730-ON bermuatan bahan pokok, di Jalan Raya Serang, Kelurahan Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, ludes terbakar.