Connect With Us

TPA di Kota Tangerang Jadi Pilot Project Kementerian ESDM

Denny Bagus Irawan | Senin, 1 Februari 2016 | 17:34

TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. (Dira Derby / Tangerangnewscom)

TANGERANG-TPA Rawa Kucing di Kota Tangerang akan menjadi pilot project Kementerian ESDM yang akan memproyeksikan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) sintetis berupa solar atau disebut Pirolysis. 

Alat yang didatangkan dari India  itu saat ini sudah sampai di TPA Rawa Kucing dan sedang mengalami penyempurnaan hingga mencapai 95 persen.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang  Ivan Yudianto mengatakan, bantuan alat itu datang sejak 2015 dengan bernilai sekitar Rp15 miliar. Rencananya, sebelum 28 Februari proyek itu akan dimulai.  

“Kapasitas alat tersebut sekitar 60 ton untuk dapat mengolah sampah plastik menjadi 3.000 liter. Saat ini sudah siap 95 persen dari mulai gedung untuk alatnya dan  pompa buat solarnya,” kata Ivan, Senin (1/2/2016).

Sementara di sisi lain, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan para pemulung di TPA Rawa Kucing yang nantinya dipekerjakan sebagai penyuplai dan juga sebagai pemisah sampah plastik yang sesuai dengan alat kebutuhan alat dari Kementerian ESDM.

“Pemulung kita ajari terlebih dahulu sampah seperti apa yang dapat diubah menjadi solar, ini akan menjadikan pendapatan baru bagi pemulung,” jelasnya.

Upaya tersebut selaras dengan apa yang direncanakan Pemkot Tangerang yang telah khawatir dengan luasan TPA Rawa Kucing yang seiring waktu juga terus bertambahnya volume sampah di kota tersebut.

Sebab, luas lahan TPA Rawa Kucing yang seluas 35 hektare itu otomatis akan berkurang jika masih menggunakan teknologi sanitary landfill. Dengan teknologi tersebut, Ivan mengkalkulasi sekitar 10 tahun lagi TPA Rawa Kucing akan penuh.  

“Sudah dipastikan tak akan bisa kita mencari lahan baru kalau TPA Rawa Kucing sudah penuh dengan sampah, tak mudah mencari lahan untuk TPA,” terang mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang tersebut.

Selain itu juga Pemkot Tangerang saat ini tengah membangun komunitas pecinta sampah di seluruh kelurahan yang berjumlah 104 kelurahan.

Tujuan dari adanya komunitas yang akan menjadikan sampah sebagai benda berharga itu agar sampah yang masuk ke dalam TPA berkurang.

Saat ini dari 104 kelurahan sudah terdapat 39 komunitas sampah.  

“Jadi sudah berkurang volume sampahnya di setiap kelurahan. Dari sisi ekonomis juga BBM untuk membawa sampah yang tadinya harus berapa kali angkut otomatis berkurang,” tuturnya.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

BANTEN
Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Kamis, 21 November 2024 | 20:03

Pengacara Tb Chaeri Wardana alias Wawan, Sukatma angkat bicara terkait terkait pemanggilan kliennya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten atas kasus dugaan korupsi pembangunan sport center.

BANDARA
WNI Buron Judi Online W88 Ditangkap di Filipina

WNI Buron Judi Online W88 Ditangkap di Filipina

Jumat, 22 November 2024 | 14:52

Warga negara Indonesia (WNI) buronan kasus judi online W88 yang kabur ke Filipina ditangkap aparat Bareskrim Polri.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill