TANGERANG-Program Perjaka Gesit Perbaikan Jalan Kota Gerakan Sehari Tuntas (Perjaka Gesit) yang sebelumnya hanya berjalan dari tanggal 1 hingga 28 Februari 2016 akhirnya dilanjutkan oleh oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA).
Kepala DBMSDA Nana Trisyana mengatakan, selama program tersebut berjalan hingga tanggal 28 Februari 2016, total laporan dari masyarakat soal jalan rusak yang masuk ke DBMSDA ada 49 laporan.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 37 laporan telah selesai dikerjakan dan 1 laporan masih dalam proses pengerjaan. Total volume hotmix yang terpakai untuk perbaikan jalan tersebut sekitar 948 meter persegi dan volume paving block terpakai sekitar 86,5 meter persegi,” katanya.
Adapun sebanyak 11 laporan tidak dikerjakan, pasalnya 3 laporan diantaranya, luasan kerusakan jalan melebihi kriteria penanganan dan 8 laporan bukan kewenangan Pemkot Tangerang.
“Selain itu sejumlah kendala yang terjadi dalam penanganan jalan diantaranya lokasi jalan yang kurang jelas dan kondisi cuaca hujan yang mengakibatkan penanganan hotmix tertunda,” katanya.
Menurut Nana, program tersebut tadinya hanya untuk pelayanan sementara aduan masyarakat soal jalan rusak dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tangerang ke 23. Namun ternyata, program tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat.
“Aduan yang kita respon dan tangani mendapat apresiasi dari warga. Sehingga banyak yang mengadukan jalan rusak dan minta diperbaiki juga. Akhirnya kita putuskan untuk melanjutkan, tidak hanya sampai tanggal 28 Februari,” jelasnya.
Nana menjelaskan, kriteria pelayanan Perjaka Gesit ini adalah jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Tangerang, luas kerusakan maksimum 1 titik 10 meter persegi, jumlah pengadian yang dapat ditangani maksimal 20 pengaduan per hari, layanan yang bisa direspon adalah selama jam kerja yaitu pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.
“Pengaduan bisa disampaikan lewat twitter @perjakagesit maupun website Pemkot Tangerang,” katanya.
Disebutkan Nana, panjang jalan kota sekitar 240 KM. Untuk data kerusakan jalan sampai akhir tahun 2015, hanya 0,2 persen.