Connect With Us

Ini Lima Rumah Sakit di Tangerang yang Diduga Beli Vaksin Palsu

Denny Bagus Irawan | Jumat, 15 Juli 2016 | 13:00

Rumah yang dijadikan tempat peredaran vaksin palsu. (@TangerangNews.com 2016 / Raden Bagus Irawan)

 

 

TANGERANGNews.com –BPOM Provinsi Banten telah memberikan catatan kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang tentang rumah sakit yang diduga belanja vaksin palsu. Setidaknya, ada lima rumah sakit yang terdata.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Roostiwi mengatakan, berdasarkan laporan dari BPOM Provinsi Banten, tercatat ada lima rumah sakit yang membeli vaksin dari distributor tidak resmi.”Kami khawatir. Kelimanya adalah Rumah Sakit Mutiara Bunda, Rumah Sakit Bhakti Asih, Rumah Sakit Pratiwi, Klinik Bersalin Melati, dan Klinik Diana, " kata Roostiwi.

 

Karenanya, kata Roostiwi, pihaknya langsung melakukan tindak lanjut terkait laporan tersebut. Bahkan, pihaknya langsung memanggil pihak dari kelima rumah sakit yang bersangkutan untuk mengonfirmasi kebenarannya.

 

“Dinkes bersama BPOM Banten akan ke rumah sakit, meski belum ada keluhan dari masyarakat terkait penggunaan vaksin di lima rumah sakit itu," kata Roostiwi.

 

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill