Connect With Us

Proyek PLTSa Kota Tangerang Masih Diragukan Aktivis

Agus Riyadi (GES) | Senin, 6 Februari 2017 | 18:00

akses jalan menuju pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing Kota Tangerang. (@TangerangNews.com 2017 / Rangga A Zuliansyah)

TANGERANGNews.com - Rencana kelanjutan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang, hingga kini masih terus dikritisi.

Bahkan, sejumlah aktivis yang tergabung dalam komunitas peduli lingkungan dan juga tokoh masyarakat di wilayah setempat pun nampaknya juga masih meragukan pembangunan itu dapat terlaksana dengan baik. Sebab, mereka yakin akan adanya  dampak buruk yang ditimbulkan atas aktivitasnya nanti.

" Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan akan turun secara nasional bukan hanya skala lokal Kota Tangerang saja. Karena hal ini berkaitan dengan berkehidupan masyarakat luas. Sudah jelas-jelas Perpres nya saja sudah dianulir oleh MA. Ada 15 negara  melarang," tegas Fahrul Rozi, Ketua Komunitas Peduli Sampah di kota itu.


Menurutnya, banyak pertimbangan khusus yang secara mendetail harus terpenuhi dalam konsep pembangunan baik itu infrastruktur maupun kegiatan pelaksanaannnya nanti. Salah satu diantaranya, adalah terkait prioritas ketersediaan lahan yang mana didalamnya harus telah dilengkapi dengan studi kelayakannya.

"Market sounding kemarin masih sangat terburu-buru sekali, belum apa-apa kok sudah penjajakan pasar. Yakinkan terlebih dahulu mengenai segala kelayakannya. Lagi pula TPA Rawakucing yang menjadi lokasi proyek PLTSa ini nantinya kan masuk kedalam zona KKOP, dimana pastinya tidak diperbolehkan adanya bangunan melebihi batas ketentuan, yakni 46 meter," ujarnya.

 Sedangkan diketahui minimum cerobong dalam infrastruktur proyek itu bisa mencapai hingga 125 meter.
Sementara, Oman Jumansyah, seorang tokoh masyarakat  juga mengingatkan kepada pemerintah setempat, agar dapat benar-benar mempertimbangkan progres itu dengan sebaik-baiknya, dan terlebih dahulu melakukan kajian dari berbagai aspek secara matang dan berulang.

"Memang konsep atau proyek ini sebuah inovasi yang bagus. Tetapi pemerintah pun harus pertimbangkan benar terkait dengan dampak-dampak yang akan timbul nanti. Jadi, jangan sampai malah menganggu keberlangsungan hidup masyarakatnya nanti. Pokoknya harus dikaji bener-bener itu," pungkasnya.

SPORT
Menang 2-0 Atas Sriwijaya FC, Persikota Bertengger di Posisi 4 Klasemen Liga 2 

Menang 2-0 Atas Sriwijaya FC, Persikota Bertengger di Posisi 4 Klasemen Liga 2 

Kamis, 21 November 2024 | 06:48

Persikota Tangerang kembali ke jalur kemenangan setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor meyakinkan 2-0 dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025, di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang, Rabu, 20 November 2024.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

TANGSEL
Puluhan Truk Langgar Jam Operasional Ditilang di Tangsel

Puluhan Truk Langgar Jam Operasional Ditilang di Tangsel

Kamis, 21 November 2024 | 16:21

Dinas Perhubungan (Dishub) Tangerang Selatan (Tangsel) menilang puluhan unit truk tambang dan barang yang melanggar izin jam operasional di daerah tersebut, Kamis 22 November 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill