Connect With Us

Kumpul Kebo dengan Polwan, Yanto ngaku menyesal

Denny Bagus Irawan | Kamis, 30 Maret 2017 | 23:00

Ilustrasi Mesum (Wartasumedang.info / TangerangNews)


TANGERANGNEWS.com-Supriyanto (43) alias Yanto akhirnya meralat keterangannya bahwa dia pernah satu atap (kumpul kebo) dengan Polwan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ruyiah Ulfah, 48. Dia juga menyatakan, bahwa dirinya tidak pernah di kuras hartanya oleh sang polwan.

Menurutnya, itu hanya soal harta itu hanya kesepakatan kerja sama. “Kami (Yanto dan Ulfah) hanya menjalin asmara. Soal harta pun karena ada kerja sama bisnis dengannya,” ujar Yanto, Sabtu (23/4/2016). Dia pun menjelaskan, ketika terpergok  Ulfah di Modern Land. Saat itu hubungan dia dengan Ulfah sudah kandas. Sehingga wajar kalau Yanto dengan wanita lain.


“Saya saat itu hubungan sudah tidak bisa dilanjutkan, dan itu sudah diketahui pihak keluarganya. Jadi bebas menjalin hubungan dengan wanita lain, karena status saya karena sudah tidak ada ikatan,” tuturnya.

Karenanya, Yanto merasa bingung dengan laporan Ulfah ke Polsek Tangerang (Benteng) dengan dalih penganiayaan.
“Saya ingin berdamai, tidak mau ada ribut-ribut, penganiayaan yang disebutkan Ulfah tidak ada. Saya saat itu hanya dorong saja, diluar dugaan ada goresan kuku disebelah kiri pada lehernya. Dengan itu sehingga Ulfa melaporkan tindakan peganiayaan, hingga akhirnya saya dijebloskan di penjara tanpa ada bukti kuat, semua itu hanya karena unsur ketidaksenangan, ” terang Yanto.

Ternyata, kata dia, meski ada kesepakatan damai antara Ulfa dengan dirinya yang disaksikan dengan dirinya, kasus tersebut berujung pada meja hijau.
“Ini kan aneh, apa artinya ada kesepakatan damai, kalau saya tetap harus menjalani proses sidang di Pengadilan,” tuntasnya.

NASIONAL
Tak Lagi Berorientasi Profit, Bulog Bakal Kembali Seperti di Era Orde Baru

Tak Lagi Berorientasi Profit, Bulog Bakal Kembali Seperti di Era Orde Baru

Sabtu, 23 November 2024 | 10:54

Pemerintah tengah mengupayakan transformasi pada Perum Bulog untuk mengembalikan perannya sebagai stabilisator pangan utama, serupa dengan fungsi strategisnya pada era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

TEKNO
Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Jumat, 22 November 2024 | 15:51

Teknologi geospasial canggih ArcGIS, buatan Esri Indonesia telah diimplementasikan di berbagai provinsi dan kota utama di Indonesia, untuk mendukung pemerintah daerah (pemda) dalam mengambil keputusan berbasis data.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill