Connect With Us

Produksi Ciu, rumah di Karang Tengah digrebek

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 4 Mei 2017 | 09:00

Aparat Polres Metro Tangerang, melakukan penggerebekan ke sebuah rumah, tempat produksi ilegal miras jenis ciu, di Perum Duren Villa no A4 no 2, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Rabu (3/5/2017) malam. (@TangerangNews2017 / Rangga A Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Sebuah rumah di Perum Duren Villa no A4 no 2, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang menjadi tempat produksi ilegal miras jenis ciu.

Tempat itu pun digerebek aparat Satuan Narkoba Polres Metro Tangerang, Rabu (3/5/2017) malam.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, penggerebekan tersebut berawal dari adanya informasi masyarakat bahwa di lokasi terdapat usaha rumahan peracikan miras jenis ciu.

"Selanjutnya anggota  Narkoba Polres Metro Tangerang melakukkan penelusuran lebih dalam. Ternyata dipastikann bahwa rumah ini dijadikan produksi ciu ilegal. Kita langsung lakukan penggeledahan," jelasnya.

Dalam penggeledahann tersebut didapati pemilik rumah bernama Chong Buy Cung, 46, yang tengah melakukan peracikan ciu.

Selain itu ada juga  barang bukti berupa  23tong proses ciu vermentasi, 16 tong ciu matang vermentasi, 12 botol besar produk ciu jadi, 24 botol kecil, empayt jerigen berukuran 20 liter, 14 botol kecil ciu angkak, sembilan botol besar ciu angkak  dan toples tiga besar ciu obat.

Lalu bahan baku dua karung kecil beras merah, tiga sak ragi, empat toples rempah-rempah serta alat proses pembuatan berupa satu dandang besar, satu kompor gas, satu pompa air kecil  dan 10 bal botol kosong.

Menurut Kapolres, dari hasil  pemeriksaan terhadap Chong bahwa dia telah memproduksi ciu ilegal ini selama sati tahun untuk diedarkan di wilayah Tangerang dan Jakarta.

"Dia memproduksi ciu ini sendiri dengan cara sederhana dan alat seadanya. Ini termasuk miras oplosan karena dibuat tidak dengan standar dan dapat membahayakan kesehatan," katanya.

Sementara Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang AKBP Jonter Banurea mengatakan, dalam sehari tersangka bisa memproduksi 150 botol ciu.

 Dia menjualnya dengan harga Rp15 ribu untuk botol kecil dan Rp25 ribu untuk botol besar.
"Omzet dia selama setahun ini sekitar Rp900 juta," ujarnya.

Atas perbuatannya tersangka dijerat  UU Pangan dan UU Perlindungan Konsumen, Permendag no 6/2015 tentang miras dan Perda no 7/2005 tentang larangan peredaran miras.

BANDARA
Imbas Erupsi Gunung, AirNav Perpanjang Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado 

Imbas Erupsi Gunung, AirNav Perpanjang Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado 

Kamis, 18 April 2024 | 15:03

Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengalami erupsi dengan ketinggian letusan mencapai 3725 meter di atas permukaan laut pada Rabu, 17 April 2024.

KAB. TANGERANG
Sempat Hadang Alat Berat, Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang Akhirnya Pasrah Lapaknya Dibongkar

Sempat Hadang Alat Berat, Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang Akhirnya Pasrah Lapaknya Dibongkar

Jumat, 19 April 2024 | 16:30

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akhirnya membongkar ratusan lapak pedagang di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, setelah sempat dihadang, Jumat 19 April 2024.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

BANTEN
Telkomsel Pastikan Jaringan Kuat di Jalur Penyeberangan Merak-Bakauheni Selama Mudik Lebaran

Telkomsel Pastikan Jaringan Kuat di Jalur Penyeberangan Merak-Bakauheni Selama Mudik Lebaran

Jumat, 19 April 2024 | 01:17

Sebagai perusahaan telekomunikasi berbasis digital yang terdepan, Telkomsel berkomitmen untuk memberikan solusi konektivitas jaringan dengan kecepatan tinggi di sepanjang jalur laut pelabuhan Merak - Bakauheni.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill