TANGERANGNEWS.com-Dalam beberapa waktu terakhir, kabar penculikan anak kerap beredar di media sosial. Kabar yang biasanya disertai foto dan video tersebut kemudian viral sehingga membuat masyarakat was-was.
Kabar buruk yang sempat ramai tersebut konon terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan kabar yang beredar itu pula, modus pelaku adalah berpura-pura sebagai orang dengan gangguan jiwa.
Informasi yang dihimpun, ternyata tak semua informasi yang beredar itu terbukti atau hanya kabar palsu (hoaks) belaka, seperti yang terjadi di Bintaro dimana seorang perempuan diamankan karena diduga mencoba menculik anak-anak. Polisi lalu melakukan pemeriksaan dan perempuan itu ternyata mengalami gangguan jiwa.
Namun peristiwa serupa, kata Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Tangerang Irna Rudiana tidak terjadi di Kota Tangerang.
"Sampai saat ini belum ada laporan, tapi saya memang coba untuk mengajukan surat edaran untuk kewaspadaan," ujarnya kepada TangerangNews, Jumat (26/10/2018).
Menurutnya, pemerintah Kota Tangerang akan terus berkordinasi dengan Polres Metro Tangerang untuk mengantisipasi penculikan anak ini. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya hoaks.
"Betul, akan dikoordinasikan," imbuhnya.
Berdasarkan keterangan Irna, dari Januari hingga Oktober 2018, kasus kekerasan anak yang terjadi di Kota Tangerang mencapai 72 kasus. Kasus kekerasan tersebut sifatnya beragam, mulai dari kekerasan fisik, kekerasan psikis, sampai kasus kriminal. Namun, yang paling tinggi adalah kasus bullying.(MRI/RGI)