TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan akan mensertifikasi bayi yang memiliki gizi baik, melalui program 1.000 Hari Pertama Kehidupan, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-54.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi saat seminar dengan tema Pemberian Makan Bayi dan Anak Bergizi, yang dihadiri ratusan kader kesehatan ini berlangsung di aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Kamis (1/11/2018).
"Semua anak-anak Kota Tangerang kita sertifikasi, karena yang dapat sertifikat artinya kami yakin tumbuh kembangnya sesuai, imunisasi terpenuhi, gizi seimbang, gizi bisa diitung dari berat dan tinggi badan, kalau stunting berat badan per-umur," imbuhnya.
Liza menjelaskan 1.000 Hari Pertama Kehidupan dimulai ketika sel masuk dalam fase konsepsi, dimana bayi telah hidup dalam kandungan ibu dan harus memiliki gizi yang seimbang.
"Jadi dihitung mulai bayi sudah hidup, hingga hari 1000 dimana bayi sudah berusia 2 tahun. Selama waktu itu kita menyarankan ibu hamil harus makan gizi yang seimbang agar siap menjadi hamil," katanya.
Liza mengatakan, menjaga keseimbangan gizi dalam kandungan terbagi dalam tiga fase atau trimester. Fase pertama adalah fase tumbuh kembang, yaitu saat bayi dalam kandungan masuk minggu ke 1 sampai minggu ke 12, di mana janin sedang mengalami pembentukan dan perkembangan, sehingga kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil harus tercukupi.
Kemudian fase kedua adalah fase penyempurnaan yang terhitung dari minggu ke 13 sampai minggu ke 28, yakni saat ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami berbagai kemajuan dan perkembangan yang pesat.
Sementara fase ketiga yaitu fase akhir kehamilan, di mana ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan.
"Maka sebenarnya ibu hamil usia 0-6 bulan itu adalah fase yang rawan. Sementara ibu hamil yang bermasalah itu biasanya triwulan pertama dia muntah-muntah, padahal gizi itu yang dibutuhkan oleh janinnya," paparnya.
Ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Tangerang, Aini Suci Wismansyah mengatakan, gizi bermula pada saat sang buah hati berada dalam kandungan. Oleh karenanya, sang bunda yang sedang hamil jangan menganggap remeh terhadap asupan makanan.
"Biasanya masyarakat itu anggap enteng. Apa saja yang dimakan ibu hamil dikira baik untuk anaknya, padahal salah. Karena ternyata gizi dari kehamilan itu berperan penting sampai anaknya dewasa," ujarnya.
Menurutnya, ibu hamil meski cermat perkembangan gizi sang buah hati dalam kandungannya. Karena keseimbangan gizi sangat berpengaruh hingga anak usia dewasa demi menepis penyakit.
Terlebih di era modernisasi ini, makanan serba instan atau mulai banyak dijual di pasaran sehingga kualitasnya mesti dipertanyakan. Aini mengimbau lebih baik membuat makanan sendiri di rumah daripada harus beli di luar.
"Ibu-ibu kalau buat anak harus lebih perhatian lagi. Sebabnya apa yang kita kasih kepada anak itu tergantung orang tuanya. Saya punya teman, anaknya terbiasa makan gandum, walaupun enggak enak karena dari kecil sudah membiasakan, ini bagus buat perkembangan gizi anak," imbuhnya.(RAZ/RGI)