TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Festival Maulid 1440 H - 2018 Masehi. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah merasa malu dengan Rasul.
Festival perdana yang digelar ditingkat Kota Tangerang tersebut dalam rangka mensyiarkan perilaku Nabi Muhammad SAW kepada masyarakat. Plaza Shinta, Karawaci, Kota Tangerang ditunjuk sebagai venue berlangsungnya festival yang dilaksanakan selama tiga hari itu.
Pembukaan festival dimulai dengan kirab Maulid merah putih. Rombongan kirab itu dilepas Camat Karawaci Suli Rosadi dan Kapolsek Karawaci Kompol Abdul Salim. Ratusan peserta pun konvoi beriringan dari Terminal Cimone hingga Plaza Shinta sambil bershalawat.
Tak hanya para peserta iringan konvoi yang bershalawat. Suara shalawat juga menggema di halaman Plaza Shinta. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah membuka acara itu di atas panggung yang disediakan.
"Ini Festival Maulid pertama tingkat Kota Tangerang. Saya jujur secara pribadi agak malu jangan sampai sambutan saya lebih panjang daripada shalawat tadi," ujar Arief saat memberikan sambutan, Jumat (30/11/2018).
Arief melanjutkan, festival ini digelar untuk menunjukkan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Di mana, kata Arief, Rasul memperhatikan umatnya hingga penghujung hidupnya agar mendapatkan keselamatan dunia maupun akhirat.
"Tujuannya mengukur dan mensyiarkan nilai-nilai pokok kota akhlakul karimah yang merupakan cerminan dari perilaku Rasul yang harus masuk ke sendi kehidupan setiap masyarakat," ucap Arief.
Pada sela-sela acara, Arief sempat menyerahkan sertifikat halal bagi 97 UKM dan penghargaan industri hijau kepada 4 industri, serta penyerahan santunan kepada sekitar 200 yatim dan dhuafa.
"Yang dapat sertifikasi halal semoga jadi berkah dan mudah-mudahan diikuti oleh seluruh pelaku usaha," imbuhnya.
Arief merasa kegiatan ini masih jauh dari keberhasilan. Sebab agar syiar Rasul lebih dirasakan, Arief mengharapkan festival ini meski tersosialiasikan hingga pelosok kampung untuk meraih partisipasi masyarakat dari 13 kecamatan yang terdiri dari 104 kelurahan. Selain itu, Arief juga merasa malu dengan Rasul bahwa potretnya lebih besar ketimbang tiadanya tulisan Nabi Muhammad SAW pada spanduk di background panggung.
"Untuk itu saya berharap tahun mendatang kegiatan ini lebih baik lagi. Bahkan saya malu di sini ada fotonya saya tapi tidak liat di background ini Rasul. Padahal kegiatan ini ditujukan kecintaan kepada baginda," paparnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Dedi Suhada menjelaskan, gelaran Festival Maulid ini berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 30 November hingga 2 Desember 2018.
Selain itu, festival juga diisi dengan berbagai perlombaan, seperti lomba membaca nazhom, membaca rawi, MTQ tingkat SD/MI, kaligrafi, mewarnai serta sholawat dan tabligh akbar oleh 2 ulama besar Gus Muwafiq dan Habib Jindan bin Novel.
Menurutnya, festival perdana ini juga akan kembali digelar tiap tahunnya yang berlangsung di tiap-tiap wilayah kecamatan secara bergantian. Oleh karena itu, ia mengatakan akan mengevalusi kegiatan ini ditahun-tahun mendatang agar lebih maksimal diselenggarakan.
"Bahwa kita ingin mensyiarkan ke seluruh wilayah Kota Tangerang. Jadi ini akan kita roadshow tiap tahunnya sehingga kita harapkan warga kota bisa nikmati. Jadi lagi-lagi bahwa ini kan perdana, artinya pelaksaan ini walaupun sudah maksimal namun kedepann tetap kita berharap agar lebih baik lagi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas," imbuh dia.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Kota Tangerang Ahmad Sudarto menambahkan, kegiatan ini untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk mencintai Rasul lebih dalam.
"Kalau cinta kan sudah pasti mau ikutin Nabi," katanya.
Menurutnya pula, sejauh ini GP Ansor Kota Tangerang sebagai pelopor pemuda keagamaan, gencar menularkan nilai-nilai perilaku Rasul kepada para pemuda sehingga dapat mendorong terwujudnya kota akhlakul karimah.
"Kita berbuat dengan perilaku dan ucapan kita, kita contohkan hal-hal baik," tandasnya.(RAZ/HRU)