TANGERANGNEWS.com-Sosok tegas Kepala SMPN 1 Kota Tangerang Sumiyati mesti dijadikan sebagai contoh, bagi tenaga pendidik maupun kepala sekolah lain, karena keberhasilannya mengelola sekolah menjadi ramah lingkungan.
Keseriusannya dalam membenahi lingkungan sekolah yang hijau nan bersih membuat nama Kota Tangerang harum. Ia baru saja menyabet penghargaan Adiwiyata Mandiri tingkat Nasional yang diberikan langsung Kementrian Lingkungan Hidup.
Tak Hanya itu, saat ia menjabat sebagai Kepala SMPN 13 Kota Tangerang, sekolah ini diantarkannya menjadi yang pertama kali se-Provinsi Banten karena menjuarai Adiwiyata tingkat Nasional beberapa waktu silam.
"Kalau saya pribadi sudah terbiasa. Saya pernah di SMP 13 pertama kali menjuarai Adiwiyata Nasional. Terus saya ke SMP 1 mulai untuk membenahi yang pada saat itu saya datang masih berantakan,” ujarnya, Kamis (27/12/2018).
Sumiyati menceritakan, ketika baru saja menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Kota Tangerang, ia langsung berupaya menyulap sekolah ini menjadi ramah lingkungan. Caranya, mengintruksikan para guru masing-masing membawa pot serta tanaman untuk menghiasi sekolah.
"Pertama kali membuat pot sebanyak 70 dari personel yang ada di SMP 1. Ya mungkin ada saja guru yang merasa tidak mendukung, karena mereka merasa SK-nya tuh guru bukan tukang tanaman. Tapi dengan gaya saya yang tegas dan keras untuk mencapai itu, ya saya susul terus,” ungkapnya.
Setelah pot berisi tanaman terkumpul, kemudian ia membentuk tim yang terdiri dari tim dokumen dan lapangan. "Yang dokumen 8 orang, dia harus menyiapkan dokumen sebaik mungkin. Yang pada akhirnya dokumen itu terbaik sehingga kita tidak diverifikasi lingkungan,” katanya.
Puluhan pot serta upaya pembenahan lainnya termasuk mengadakan perlombaan kelas bersih di sekolah tersebut membawa kabar gembira. Penghargaan Adiwiyata Mandiri diraihnya tanpa proses verifikasi dahulu.
Sumiyati mengatakan, tujuan utama menerapkan sekolah ramah lingkungan tak serta-merta untuk meraih penghargaan. Melainkan mewujudkan peserta didik yang berprestasi karena belalar di wadah yang hijau nan bersih serta terbebas dari sampah.
"Selalu saya katakan kepada stakeholder yang ada bahwa ini tujuan yang sebenarnya. Bukan hanya mendapatkan penghargaan Adiwiyata tapi sebenarnya bagaimana membiasakan semuanya membuang tempat sampah pada tempatnya, memelihara lingkungan dengan baik, menanam pohon dengan baik, hingga lingkungan menjadi hijau. Jadi saya kejar terus untuk semuanya itu,” paparnya.
Penghargaan Adiwiyata Mandiri merupakan kado bagi Sumiyati menjelang purnabakti. Meskipun begitu, sisa waktu jabatannya hingga Februari 2019 akan dimanfaatkan untuk menggencarkan SMPN 1 Kota Tangerang menjadi sekolah sehat.
"Tentunya kita untuk membuat sekolah yang sehat. Tapi sayang juga saya Februari nanti sudah purnabakti, ini pernghargaan terakhir saya,” imbuhnya.(RAZ/HRU)