TANGERANGNEWS.com-Sungai atau kali menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan masyarakat Tangerang. Sejak zaman nenek moyang, air sungai atau kali dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, dari mulai mencuci, mandi hingga mengairi lahan pertanian.
Tradisi mandi atau mencuci di sungai atau kali di Tangerang sampai saat ini masih berlangsung, meskipun, kualitas air sungai atau kali tersebut sangat memperihatinkan akibat pencemaran sampah dan limbah yang bersumber dari industri maupun domestik.
Kepedulian masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai pun terbilang rendah. Kondisi di sungai Cisadane serta Kali Sipon, Kota Tangerang menjadi contoh sikap acuh tak acuh masyarakat, bahkan menjadikan sungai dan kali sebagai tong sampah raksasa.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mempunyai rencana baik. Ia ingin mengembalikan budaya nenek moyang terdahulu yang santun dengan lingkungannya dengan cara menjernihkan air yang mengalir di sepanjang Kali Sipon.
"Kita lagi jernihin Kali Sipon. Karena kita ingin mengembalikan sungai itu, dulu cerita orangtua kita pada mandi di situ," ujar Arief, Kamis (27/12/2018).
Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat kekinian mencintai kali yang mengalir di Kota Tangerang. Jika tampak bersih, diyakini Arief, warga akan peduli.
"Nah supaya masyarakat itu apresiasi terhadap lingkungan, supaya kalau airnya bersih, airnya jernih mudah-mudahan kembali budaya masyarakat yang peduli berwawasan lingkungan," imbuhnya.(RMI/HRU)