TANGERANGNEWS.com-Hari perdana melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) langsung melakukan aksi penanaman pohon di Kelurahan Cipete, Pinang, Kota Tangerang, Senin (28/1/2019).
Selain menanam pohon sebagai bentuk kampanye lingkungan bersih, sebanyak 30 peserta KKN tersebut akan blusukan ke lima lingkungan rukun warga (RW) di kelurahan setempat untuk mengentaskan permasalahan sosial.
"Kami sambut baik teman-teman KKN ini yang nanti bisa menggali potensi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Cipete juga sambil mempraktekkan hasil kuliahnya di lapangan," kata Solihin, Lurah Cipete kepada TangerangNews.
Solihin menjelaskan, para peserta KKN akan difokuskan untuk membantu perencanaan pembangunan wilayah serta pemberdayaan warga setempat di lima lingkungan RW.
Sebab dari 14 RW yang ada di kelurahan tersebut, 9 di antaranya dikelola oleh pengembang atau perumahan Banjar Wijaya.
Terlebih siang ini, kata Solihin, para peserta KKN akan dilibatkan dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk langsung mengambil peran dalam pembangunan.
"Untuk sasaran kita adalah di kampung yang 5 RW karena 9 RW masih dikelola pengembang mulai dari kebersihan dan jalannya. Jadi nanti teman-teman KKN kita bantu, kita ajak ke Musrenbang," ucapnya.
Solihin menambahkan bahwa keberadaan para peserta KKN selama sebulan penuh ini pula akan membantu program yang digencarkan Pemerintah Kota Tangerang yaitu Kampung Kita.
"Mudah-mudahan kehadiran mereka berpengaruh besar di sini menuju masyarakat yang lebih baik dan sejahtera," tuturnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan KKN Terpadu UMT Kelurahan Cipete Mirza Shahreza bertutur, pemberian 30 tanaman pohon berbagai jenis dalam rangka sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk mengkampanyekan gerakan lingkungan bersih.
"Tanaman sebagai bentuk sodakoh oksigen kepada bumi, juga kampanyekan masalah lingkungan bersih mengenai penanggulangan sampah dan nanti juga mengedukasi masyarakat dari anak kecil sampai yang dewasa secara implementasi," kata dia.
Mirza mengungkapkan, para peserta KKN dari berbagai fakultas yang telah mengenyam pendidikan dalam bangku perkuliahan selama tiga tahun ini akan berkolaborasi dengan pihak RW, RT hingga Karang Taruna untuk membantu memberikan solusi dalam mengentaskan masalah yang bergejolak di masyarakat.
"Mereka sebelumnya sudah mulai mengidentifikasi masalah. Jadi masalah apa yang kira-kira ada di masyarakat, terus juga potensi yang dimiliki masyarakat apa secara efisien efektif harus bisa dikerjakan langsung," jelasnya.
Dalam kegiatan penerapan Catur Dharma Perguruan Tinggi, kata Mirza, tak hanya bermanfaat bagi masyarakat. Namun, praktek program KKN ini pun bermanfaat bagi para mahasiswa sebelum menyelesaikan perkuliahannya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada para peserta KKN untuk betul-betul serius dalam mengimplementasikan kegiatan blusukan ke lima lingkungan RW untuk mengentaskan permasalahan sosial.
"Sehingga ada nilai ibadahnya kalau dilakukan dengan ikhlas insyaallah bermanfaat bagi semua pihak," paparnya.(RAZ/HRU)