TANGERANGNEWS- Pesta minuman keras (miras) hingga memakan korban jiwa kembali terjadi di wilayah
Tangerang. Kali ini, dua taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang, tewas usai pesta minuman keras yang dioplos dengan minuman beralkhol lainnya.
Kedua korban adalah Luis Werei dan Wiliam, siswa tehnik penerbang udara STPI asal Timika Papua itu merengang nyawa usai menjalani perawatan di
Rumah Sakit Usada Insani, Kota Tangerang, Senin (10/5) malam sekitar 23.50 WIB.
Sedangkan dua rekan korban lainnya, Rivani, 20, dan Edi, 20, yang merupakan siswa penerbangan masih dalam kondisi kritis di rumah sakit tersebut. Kapolres Metropolitan Kabupaten Tangerang, Kombes Pol Eddy Sumitro Tambunan menyatakan, keduanya diduga tewas akibat menenggak minuman keras yang dioplos dicampur dengan minuman beralkohol lain. Pihaknya menyayangkan sikap Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang, yang dinilai tertutup terkait tewas dua taruna itu.
“Sampai saat ini kita belum mendapat laporan dari pihak sekolah STPI Curug maupun keluarga yang meninggal, “kata Eddy Sumitro, hari ini.
Kejadian tersebut, lanjut Eddy, justru didapat dari laporan warga sekitar. “Terakhir kita dapat informasi dari rumah sakit salah satu yang meninggal bernama Luis Wiliam, siswa STPI sudah dibawa pulang keluargannya ke
Timika, Irian Jaya, “ujar Eddy.
Eddy menjelaskan kalua pihak STPI Curug cepat menginformasikan kejadian tersebut, pihak kepolisian mungkin bisa mengotopsi kedua taruna itu sebelum dibawa pulang ke kampung halamannya.
“Ironisnya kita malah dihalang-halangi oleh sekolah tersebut saat ingin melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi dari masyarkat, “tegas Eddy.
Terkait kematian dua taruna itu, pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi yang merupakan teman korban yang masih hidup untuk menunjukkan dimana tempat minuman keras itu dibeli.
Selain pemeriksaan saksi-saksi, pihaknya tetap mengirim sampel sisa-sisa miras yang berhasil disita ke laboratorium forensik Mabes Polri untuk mengetahui secara laboratoris senyawa apa yang terkandung pada minuman oplosan tersebut.
Sementara Ketua STPI Curug, Darwis Amini mengakui jika William dan Luis Werei kerap mengkonsumsi minuman yang beralkohol. Tapi ia membantah jika minuman keras itu dilakukan diarea asrama maupun sekolah STPI. “Mereka sudah seringkali diingatkan untuk menghentikan kebiasaan itu, “kata Darwis.
Kedua taruna asal Papua itu, lanjut Darwis, memang kerap mengeluhkan sering sakit dibagian leher dan punggung. “Tadinya kami duga mereka terkena stroke. STPI, kata dia, telah menyerahkan kasus ini kepada polisi untuk dicari dimana membeli dan mengkonsumsinya. Kami minta kepada polisi untuk mengusutnya,” tutur dia.
Wiliaw dan Luis Werei adalah Taruna STPI tahun 2008 dan 2009 dari Papua. Mereka mengambil jurusan non diploma tehnik pesawat udara. Keduanya tewas saat dirawat dirumah sakit Usada Insani, Tangerang karena diduga keracunan minuman keras. “Mereka meninggal tadi malam, “tandasnya.
(dira)