Sampai Kapan Angkot Si Benteng dan Bus Tayo Digratiskan? Ini Kata Wali Kota
Rabu, 17 September 2025 | 11:00
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggratiskan layanan Bus Tayo dan angkot Si Benteng pada Rabu, 17 September 2025.
TANGERANGNEWS.com-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang akan mempersiapkan ruang di setiap taman-taman Kota Tangerang untuk dimanfaatkan para seniman jalanan berekspresi.
“Jadi, mereka bisa menunjukkan eksistensinya secara kreatif kepada publik,” ujar Sumangku Getar, Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Tangerang, Rabu (11/12/2019).
Sumangku menyebut, kehadiran panggung ekspresi di taman tematik nantinya mampu menghapus stigma negatif yang melekat pada diri anak-anak jalanan. Selain itu, diharapkan juga dapat meminimalisir maraknya anak jalanan yang mengamen di lampu merah.
Baca Juga:
Menurut Sumangku, kehadiran mereka di taman-taman tematik juga diklaim dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Sebab, mereka dapat memberikan hiburan dengan alunan musik.
"Nanti konsepnya para pengunjung dapat menikmati keindahan taman sekaligus menikmati alunan musik yang dimainkan para seniman jalanan tersebut. Ya, mirip-mirip seperti di Jogja," ungkapnya.
Sumangku menambahkan, penampilan para seniman jalanan di taman tematik nanti akan direkam untuk kemudian dipromosikan di media sosial sehingga kecintaan masyarakat terhadap seni budaya lokal dapat terus tumbuh.
"Kota Tangerang memiliki banyak seniman yang bisa diandalkan dalam rangka memberikan edukasi budaya lokal,” pungkasnya.(MRI/RGI)
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggratiskan layanan Bus Tayo dan angkot Si Benteng pada Rabu, 17 September 2025.
Banten tercatat sebagai salah satu provinsi penyumbang pekerja migran terbanyak di Indonesia pada tahun 2025.
Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang dikenal sebagai Deklarasi New York, yang digelar oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi terkait konflik Israel-Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB,
Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.