TANGERANGNEWS.com–Para pengungsi bencana banjir di GOR Periuk, Kota Tangerang sempat mengeluhkan kelaparan karena lambatnya distribusi pangan atau makanan.
Namun, Pemerintah Kota Tangerang mengeklaim tak telat mendistribusikan bahan-bahan pangan bagi pengungsi.
"Kami selalu berupaya mendistribusikan makanan tepat waktu," ujar Zuldin, Kabag Umum Setda Kota Tangerang saat ditemui di dapur umum Puspemkot Tangerang, Rabu (5/2/2020).
Menurutnya, 200 nasi bungkus telah didistribusikan dapur umum Puspemkot Tangerang kepada warga terdampak banjir per pagi ini. Untuk menunda kelaparan, kata dia, setiap pagi warga terdampak banjir menerima makanan berupa roti.
"Untuk pagi mengantisipasi makanan telat, kami berikan roti. Dan per pagi ini sudah kami penuhi kebutuhan makanan pengungsi," katanya.
Menurut Zuldin, kondisi psikologis warga yang sedang mengungsi berbeda dengan warga pada umumnya. Ia menyebut, kelaparan yang terjadi di pengungsian karena mereka kelelahan.
"Itu psikologinya kan berbeda. Jadi, memang mereka cepat lapar," ucapnya.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Periuk terjadi sejak Sabtu (1/2/2020). Hingga siang ini, air setinggi lebih-kurang 200 centimeter masih menggenangi pemukiman di Kelurahan Gebang Raya, Periuk dan Gembor.
Berdasarkan data, terdapat 10.883 warga terdampak banjir. Sementara untuk warga yang mengungsi di sejumlah posko pengingsian, kata Zuldin, ada 4.000-an jiwa.
Zuldin menuturkan, dapur umum dibuka di gedung Puspemkot Tangerang sejak Selasa (4/2/2020). Sementara dapur umum di kantor Kecamatan Periuk dan posko-posko pengungsian dibuka hari perdana banjir.
"Sejak awal dapur umum Puspem dibuka sudah mendistribusikan makanan 3.400 nasi bungkus," tuturnya.
Ia menambahkan, pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat tak hanya dilakukan Pemkot Tangerang.
Kata dia, para donatur yang berasal dari berbagai instansi dan masyarakat umum pun turut serta menyumbang bahan-bahan pangan.
"Jadi, semoga distribusi makanan bagi pengungsi selalu tercukupi," pungkasnya. (RAZ/RAC)