TANGERANGNEWS.com- Setelah RSUD Kota Tangerang dikhususkan hanya untuk pasien COVID-19, Dinas Kesehatan setempat pun harus menyediakan rumah sakit pengganti untuk melayani pasien umum.
Hal itu ditegaskan pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia dr Pandu Riono.
"Kalau RSUD Kota Tangerang khusus COVID-19, harus ada RS lain yang ditunjuk melayani pasien umum. Kan, RS banyak yang bisa dipakai dan dimanfaatkan," katanya, Senin (27/4/2020).
Dia menambahkan koordinasi Dinkes Kota Tangerang dengan layanan kesehatan terutama rumah sakit swasta harus terjalin.
"Memang perlu koordinasi Dinkes. Kalau tidak ada koordinasi kasihan masyarakat. Bingung mau berobat kemana," tuturnya.
Sementara, pakar kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya Jakarta dr Handrawan Nadesul mengingatkan kepada seluruh layanan kesehatan di Kota Tangerang untuk tetap melayani pasien umum.
"Diingatkan, rumah sakit tidak boleh menolak pasien sakit apapun, kecuali ada RS rujukan yang hanya menerima pasien Corona" ujarnya kepada TangerangNews, Senin (27/4/2020).
Dia juga meminta pemerintah untuk memberikan tindakan tegas bagi layanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta bila menolak pasien umum.
"Dalam hal ini dinas harus menegur karena pasien bukan COVID-19 juga harus menerima layanan kesehatan," katanya.
Sebelumnya, insiden memilukan dialami seorang nenek bernama Ainah. Dia sakit dan memerlukan pertolongan dengan segera, tetapi ditolak di layanan kesehatan Kota Tangerang hingga akhirnya meninggal dunia di becak pada Rabu (23/4/2020).
Sementara Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengeklaim telah memberikan teguran keras kepada pengelola klinik Yayasan Kesuma Sakti (YKS) dan manajemen RSUD Kota Tangerang atas kejadian meninggalnya seorang nenek yang tidak menerima layanan kesehatan tersebut.(RMI/HRU)