TANGERANGNEWS.com-Sebanyak tiga pedagang di pasar tradisional Sipon, Cipondoh, Kota Tangerang dinyatakan positif terjangkit virus Corona (COVID-19).
Hal itu berdasarkan data yang dipaparkan Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi).
Menurut data Ikappi, sebanyak 382 pedagang di 64 pasar tradisional di Indonesia positif terinfeksi COVID-19, tiga orang disebutkan pedagang di pasar Sipon, Cipondoh.
Dikatakan Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan, pasar memang menjadi tempat dengan potensi penyebaran COVID-19 yang sangat tinggi. Hal itu, tak terlepas dari pola transaksi dengan tawar menawar dan menggunakan uang kertas.
Sehingga, pihaknya terus meminta pengelola pasar untuk memfasilitasi pedagang agar bisa menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Terlebih akan diterapkannya new normal mulai Juni ini.
"Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan setelah melakukan transaksi dan interaksi. Pengelola pasar juga harus mempersiapkan tempat pencuci tangan di masing-masing blok pasar sekaligus penyemprotan desinfektan," ujar Reynaldi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (3/6/2020).
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang melalui Kecamatan Cipondoh sempat melakukan pembatasan akses menuju pasar Sipon sejak Kamis (2/4/2020) lalu. Hal ini untuk meminimalisir kepadatan pengunjung pasar yang berlokasi di Jalan Kali Sipon itu.
Dilansir dari laman https://www.tangerangkota.go.id/, Camat Cipondoh, Rizal Ridhollah, mengatakan, pembatasan akses jalur tersebut dilakukan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 (Virus Corona). Jika kondisi Pasar Sipon dibiarkan padat, warga yang terpapar Corona bisa saja menularkan kepada warga lainnya.
Ia menambahkan, pembatasan akses pasar dilakukan mulai pukul 07.00-14.00 WIB setiap hari selama dua pekan mendatang. “Kalau wabah corona masih berlanjut kemungkinan bisa kita perpanjang,” ungkapnya, Jumat (3/4/2020)
Para pedagang juga disarankan untuk melakukan jual beli secara online melalui nomor whatsapp. “Dua hari ini sudah banyak yang memanfaatkan layanan belanja online, dengan begini warga tetap bisa berbelanja meski di rumah dan pedagang juga tidak kehilangan pelanggan,” pungkasnya. (RMI/RAC)