TANGERANGNEWS.com–Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang menggelar webinar bertema Transformasi Ilmu Dalam Era Digital, Rabu (19/8/2020).
Adapun narasumber utama seminar tersebut adalah Rektor UNIS Tangerang Mustofa Kamil. Dia mengungkap strategi UNIS dalam merealisasikan sistem pembelajaran daring.
Menurutnya, 90 persen aktivitas kegiatan belajar-mengajar maupun pelayanan UNIS Tangerang dilakukan secara daring. Hal ini, kata dia, bukan semata-mata karena pandemi COVID-19.
"Tapi memang karena perubahan terknologi digitalisasi yang semakin berkembang," ujarnya.
Tak dipungkiri, menurutnya, setiap kampus harus bertransformasi menerapkan digitalisasi. Sebab, jika tidak kampus akan tertinggal.
"Nah, UNIS banyak melakukan transformasi ilmu, salah satunya mengembangkan kurikulum digital," katanya.
Mustofa menjelaskan UNIS telah menerapkan sistem digital, yakni dengan program e-learning, e-library, pembayaran digital, dan sistem evaluasi daring.
"Bahkan ujian tesis, skripsi, UAS secara daring. Semua disiapkan dalam konteks transformasi ilmu," jelasnya.
Tak hanya pembelajaran daring, UNIS juga menyelenggarakan sistem pembelajaran secara luring untuk mahasiswa yang memiliki kendala gawai atau internet.
"Yang ini kami namakan Mix yaitu luring dan daring. Jadi, luring ini untuk mahasiswa yang tidak punya kuota. Dengan terbatas, mahasiswa boleh ke kampus untuk mengambil tugas," tuturnya.
"Ada juga sistem belajar Hybrid. Jadi, mereka mendiskusikan persoalan kampus tapi nantinya disampaikan secara daring," imbuhnya.
Meskipun sudah 90 persen dilakukan secara daring, kata Mustofa, tak seluruhnya mahasiswa tertarik dengan pembelajaran daring. Berdasarkan evaluasinya, mahasiswa disebut mengalami kejenuhan karena sistem daring.
"Evaluasinya hampir rata-rata mereka tidak senang daring. Karena tidak bertemu dengan dosen. Inilah kebiasaan yang harus diubah," katanya.
Dia menambahkan UNIS akan selalu mengembangkan sistem digitalisasi. Karena itu, dia mendorong para dosen untuk menguasai teknologi informasi.(RMI/HRU)