Oleh: Afina Fatharani, Mahasiswi Jurnalistik UNIS.Tangerang
Berbicara tentang Kota Tangerang, tentunya memiliki ciri khas tersendiri di dalamnya.
Ya, kota yang dijuluki dengan Kota Akhlakul Karimah ini mempunyai beberapa ikon yang menjadi ciri khas di kota ini.
Di Kota Tangerang ini juga banyak sekali destinasi wisata yang bisa dikunjungi, salah satunya yaitu kampung tematik.
Kampung tematik merupakan titik sasaran dari sebagian wilayah kelurahan yang dilakukan perbaikan dengan mengubah lokasi kumuh dan perbaikan kondisi lingkungan.
Salah satu kampung tematik yang berada di Kota Tangerang yaitu Kampung Batik Mayang.
Berlokasi di Jalan Mayang II, RT2/RW11, Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, kampung ini mempunyai keunikan tersendiri, karena dinding di kampung ini dihiasi lukisan-lukisan mural batik khas Kota Tangerang.
Hampir semua dindingnya dilukis dengan batik menjadikan kawasan ini disebut Kampung Batik Mayang.
Kampung Batik Mayang terbentuk pada pertengahan tahun 2017 oleh warga setempat yang memiliki kegemaran melukis
Hingga akhirnya para warga berinisiatif untuk membuat lukisan mural bermotif batik di sepanjang dinding kampung tersebut.
Karena mendapat respon positif dan dukungan dari Pemerintah Kota Tangerang, warga setempat berinisiasi menerapkan corak batik Kembang Mayang yang ada di dinding ke sebuah kain dengan membangun sebuah sanggar melukis yang diberi nama “Sanggar Batik Kembang Mayang”.
Sanggar tersebut digunakan para warga untuk menyalurkan hobinya dan belajar membatik pada sebuah kain.
Tak hanya warga setempat, wisatawan yang berkunjung pun diperkenankan mengikuti pelatihan membatik di sanggar tersebut.
Di sanggar tersebut pengunjung akan diajarkan cara memproduksi batik, mulai proses canting, pewarnaan, pelapisan warna, hingga ngelorot atau merebus kain batik.
Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu dan Jum’at pada pukul 10.00 - 16.00 WIB.
Selama pandemi COVID-19, pengelola dan koordinator Kampung Batik Mayang membatasi wisatawan yang berkunjung ke kampung tersebut dan mewajibkan wisatawan menerapkan protokol kesehatan.
"Kalo untuk pengunjung yang datang masih diperbolehkan yang terpenting harus memakai masker dan membawa hand sanitizer pribadi. Untuk pelatihan di sanggar sendiri kami tutup dulu untuk umum, selama masa pandemi jadi hanya diperbolehkan untuk warga kampung saja demi keamanan kita bersama," ujar Farah, Pengelola dan Koordinator Kampung Batik Mayang.
Tak hanya belajar membatik, tentunya wisatawan yang berkunjung ke kampung ini juga bisa berswafoto di sepanjang dinding yang instagramable. (RAZ/RAC)