Oleh: Saeful Nuriman
Siapa yang tak kenal dengan Masjid Raya Al-Azhom, icon besar Kota Tangerang yang sangat fenomenal dan penuh sejarah. Masjid yang dibangun pada tahun 1997 itu, peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Djakaria Machmud, Wali kota Madya Tangerang pada saat itu.
Kini masjid Al-Azhom menjadi salah satu tempat wisata religi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang mampir ke kota bermoto Akhlakul Karimah ini.
Namun situasi pandemi yang tak kunjung berhenti membuat beberapa sektor dituntut menyesuakan dengan protokol kesehatan. Termasuk sektor tempat beribadah, seperti Masjid Raya Al-Azhom. Masjid ini mulai menerapkan sistem baru di tengah pandemi ini.
Seperti wajib mematuhi protokol kesehatan (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak). Bahkan bagi siapa saja yang hendak memasuki Masjid Raya Al-Azhom wajib melalui pengetesan suhu tubuh terlebih dahulu.
“Semua orang yang hendak menjalankan salat di masjid ini wajib mematuhi protokol kesehatan. Semua pintu kami tutup, kecuali pintu utama yang ada di depan, jadi semuanya yang hendak masuk dan salat akan kita test suhu mereka di pintu utama ini,” ujar Kohar, petugas keamanan Masjid Al-Azhom, Minggu (24/01/2021).
Masjid yang diresmikan tahun 2003 ini. kini menerpakan jam buka tutup lebih cepat. Masjid mulai dibuka sekitar pukul 04.00 WIB sebelum Adzan Subuh dan ditutup setelah pelaksanaan Salat Isya, penerapan jam yang lebih cepat ini merupakan upaya mencegah kerumunan di malam hari.
Sementara seluruh kegiatan yang ada di Masjid Raya Al-Azhom kini tiadakan, seperti Festival Al-Azhom, Tangerang bersholawat, pengajian rutin dan lain-lain. Kecuali kegiatan peribadahan (salat lima waktu, salat Jum’at dan salat hari raya).
“Acara besar terakhir di Masjid Raya Al-Azhom yaitu waktu ada acara Tangerang Bersholawat bersama Habib Syekh, setelah itu sudah tidak ada lagi,” jelas Wahri, petugas keamanan lainnya.