Connect With Us

Tahanan Pengadilan Tangerang Gantung Diri

| Kamis, 23 September 2010 | 20:43

Pengadilan Negeri Tangerang (dens / dira)

 

TANGERANGNEWS
–Tata Winata,37, terdakwa kasus penggelapan mobil tewas gantung diri dengan tali name tag di dalam kamar mandi ruang penitipan tahanan Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kamis (23/9) sore. Untuk mengetahui motif dari perbuatan tidak terpuji itu, jasad korban dibawa ke RSU Tangerang, guna mendapatkan otopsi.

Humas Pengadilan Negeri Tangerang, Ibnu Basuki Widodo  membenarkan kejadian tersebut. “Benar, sekitar pukul 17.00, seorang tahanan bernama Tata Winata tewas dengan cara gantung diri di dalam kamar mandi, “ujar Ibnu. Terungkap kejadian tersebut, lanjut Ibnu, berawal dari kecurigaan para terdakwa lainnya yang sama-sama menunggu giliran untuk disidangkan.

Pasalnya, terdakwa yang terlibat kasus penggelapan mobil ini tidak kunjung keluar setelah sekian lama masuk ke kamar mandi. Lantaran curiga, tahanan lainnya lainnya mencoba melihat kedalam. “Ternyata Tata sudah tewas dengan cara gantung diri,”kata Ibnu.
 
Saat itu juga korban langsung dibawa ke RSU Tangerang, untuk mendapatkan otopsi, Tapi sebelumnya, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ibnu berjanji kasus ini akan menjadi pelajaran untuk kedepannya karena sebelumnya juga seorang terdakwa melarikan diri setelah dituntut. “Nanti kedepan pengawasan dan pengamanan kita perketat agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, “cetusnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang, Chaerul Amir yang dihubungi secara terpisah menyatakan dengan matinya tahanan tersebut, maka secara otomatis kasusnya ditutup. Saat kejadian itu, sel sangat membludak hingga mencapai 100 orang tahanan yang mau disidangkan. Sementara ukuran ruangan hanya 5 kali 5 meter.

Sementara Kapolsek Benteng, AKP Titin S menyatakan kasus gantung diri masih dalam penyelidikan petugas. “Kami belum bisa mengetahui motif dari korban sekaligus terdakwa dalam kasus penggelapan mobil sehingga memutuskan untuk gantung diri karena masih menggumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan olah tempat kejadian perkara, “ujar Titin. (gin/dira)
 
BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

TEKNO
Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Sejumlah Pemda Termasuk Banten Gunakan Teknologi Geospasial ArcGIS

Jumat, 22 November 2024 | 15:51

Teknologi geospasial canggih ArcGIS, buatan Esri Indonesia telah diimplementasikan di berbagai provinsi dan kota utama di Indonesia, untuk mendukung pemerintah daerah (pemda) dalam mengambil keputusan berbasis data.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill