TANGERANGNEWS.com-Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyebut dugaan adanya pungutan liar (pungli) bantuan sosial di Kota Tangerang yang ditemukan Menteri Sosial Tri Rismaharini merupakan peringatan keras.
Pasalnya, program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.
Pengurus DPC GMNI Kota Tangerang, Caesar mengatakan, program ini telah dirusak oleh oknum yang mempermainkan bantuan sosial kepada masyarakat untuk kepentingan perorangan yang merugikan hak si penerima manfaat.
"Penyelewengan tersebut telah ditemukan bu Risma. Dia menemukan ada bansos yang dipotong oleh oknum setiap transaksi sebesar Rp50 ribu di Kota Tangerang. Hal ini tentu sangat menyedihkan karena sangat merugikan warga," ujar Caesar, Kamis 29 Juli 2021.
Caesar mengatakan, temuan ini merupakan peringatan keras untuk oknum-oknum nakal yang dengan sengaja memotong dana bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Berapapun nominalnya ini merupakan kelakuan oknum yang tidak mempunyai hati nurani dengan memanfaatkan tanggung jawab yang diberikan selaku pendamping masyarakat," jelasnya.
Caesar menegaskan, para oknum praktik pungli bantuan sosial ini segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang karena menyengsarakan masyarakat yang tidak mampu.
"Maka dari itu kami dari GMNI mendesak polres menindaklanjuti hal tersebut, karena ini merupakan praktik tindak pidana korupsi, dan kami siap mengawal jika ada penyimpangan terkait pungli bantuan sosial di lapangan," pungkasnya.