Mural bergambar diduga mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kolong jembatan layang Jalan Pembangunan 1 Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang sudah dihapus, Kamis 12 Agustus 2021. (@TangerangNews / Istimewa)
TANGERANGNEWS.com-Mural bergambar diduga mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kolong jembatan layang Jalan Pembangunan 1 Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang sudah dihapus, Kamis 12 Agustus 2021.
Lurah Batujaya Jamaludin mengatakan, mural tersebut telah dihapus pihak Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Batuceper pada pagi tadi.
"Betul muralnya di Jalan pembangunan 1. Kalau muralnya yang mirip RI 1 dihapus," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, mural terpampang gambar mirip wajah Presiden Jokowi yang mengenakan jas, tetapi matanya ditutup cat merah bertuliskan 404:Not Found.
Namun, kini mural itu telah dihapus dengan diblok berwarna hitam. Jamaludin mengaku tak mengetahui asal muasal keberadaan maupun pembuat mural tersebut.
"Waduh enggak tahu kalau dibuatnya mah. Saya saja baru tahu tadi ada info. Mungkin kan karena (muralnya) di pinggir gitu enggak memperhatikan," ungkapnya.
Selain itu, Jamaludin juga tidak mengetahui pesan yang ingin disampaikan pemural dalam gambar yang telah diblok tersebut.
"Cuma saya enggak tahu 404 apa gitu," katanya.
Jamaludin menambahkan, mural dihapus karena dinilai melanggar kebersihan dan keindahan lingkungan.
"Itu mungkin pikiran saya melanggar K3, kebersihan, keindahan. Mudah-mudahan sih enggak ada lagi," pungkasnya.
Teknologi menjadi tulang punggung cryptocurrency, sehingga banyak masyarakat yang menyukainya. Bahkan saat ini banyak koin kripto baru yang muncul dengan platform kripto yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam trading dan investasi.
Fenomena miniatur AI tengah ramai di media sosial seperti TikTok dan Instagram. Banyak pengguna menampilkan sosok mereka dalam bentuk action figure miniatur, seolah-olah benar-benar memiliki mainan tersebut.
Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.
""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""