TANGERANGNEWS.com-Plt Kepala Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, Wijono, membantah kalau pasar yang dikelolanya ini akan tutup pada tahun 2026.
Hal itu menanggapi beredarnya informasi terkait pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi tidak bisa memperpanjang kontrak, karena pasar ini akan tutup pada 2026.
Wijono menegaskan, kabar terkait Pasar Induk Tanah Tinggi tutup itu merupakan disinformasi.
"Enggak benar informasi begitu. Ini saya luruskan," ujarnya kepada TangerangNews, Jumat 20 Agustus 2021.
Dia menjelaskan, manajemen kini melakukan pembaruan kebijakan dengan menerapkan sewa kontrak lapak pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi selama lima tahun, bukan belasan atau puluhan tahun seperti sebelumnya.
Menurutnya, sewa kontrak lapak para pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi habis pada 31 Juli 2021. Lalu, jika ingin terus berdagang, para pelapak harus memperpanjang kontrak selama lima tahun, yakni mulai 1 Agustus 2021 sampai 2026.
"Jadi ini versi baru. Bukan ditutup," jelasnya.
Wijono menerangkan, kebijakan pemangkasan sewa kontrak lapak pedagang ini dilakukan sebagai solusi untuk menangani permasalahan pada kebijakan sebelumnya.
"Jangka waktunya (sewa lapak) terlalu lama itu, ternyata puluhan tahun itu banyak problemnya, banyak yang nunggak, kemudian dioper-oper lagi ke orang lain secara tidak resmi. Jadi, memanage-nya kami kesulitan. Orang pertamanya pindah tangan tanpa sepetahuan manajemen. Padahal itu tidak boleh," terangnya.
Menurutnya, kebijakan pemangkasan sewa kontrak lapak ini juga sudah disosialisasikan kepada para pedagang di Pasar Induk Tanah Tinggi.
"Sudah disosialisasikan. Jadi, bayar lapaknya setiap bulan untuk sewa lima tahun," katanya.
Dia menambahkan, Pasar Induk Tanah Tinggi tetap buka melayani para pembeli. Bahkan, pihak manajemen tetap mempertahankan agar pasar induk ini tetap beroperasi.
Sebab, keberadaan pasar induk ini dapat membantu perekonomian, terutama para pedagang.
"Menurut saya sepanjang pasar ini berfungsi seperti pasar sekarang ini kan untuk kepentingan orang banyak. Jadi, rasanya tidak mungkin ditutup. Mungkin ada informasi yang salah. Ini pedagang kan di sini mencari pelanggan susah, jadi sudah senang di sini, untuk membantu rekan-rekan kita," pungkasnya.