TANGERANGNEWS.com-Cuaca ekstrem sebagai dampak fenomena La Nina diperkirakan terjadi pada bulan November 2021 hingga Februari 2022.
Pemerintah Kota Tangerang pun mulai mengantisipasi dengan melakukan normalisasi delapan aliran sungai, memperbaiki saluran air dan turab di pemukiman warga, serta menyiagakan ratusan pompa penyedot air.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, delapan sungai dan kali yang dinormalisasi di antaranya Sungai Cisadane, Kali Angke, Kali Cirarab, Kali Sabi dan Kali Cantiga.
“Kita normalisasi dengan dengan mengangkat sendimen lumpur dan pelebaran bantaran, serta membangun turab di 18 titik di wilayah pemukiman warga langganan banjir,” katanya saat meninjau normalisasi, Jumat 22 Oktober 2021.
Selain itu pihaknya juga melakukan perbaikan saluran air di 117 titik pemukiman warga, termasuk menyiagakan 223 mesin pompa penyedot air yang tersebar di wilayah banjir. “Untuk mempercepat genangan surut jika terjadi banjir,” kata Arief.
Namun demikian, Arief mengajak peran serta masyarakat serta pengembang perumahan di kawasan hulu, untuk melakukan konservasi air hujan masuk ke dalam tanah melalui pembuatan lubang biopori berukuran besar.
Tujuannya untuk mengurangi debit air yang masuk ke dalam saluran air dan memperbaiki dampak lingkungan sekitar,” jelasnya.
Diharapkan, dengan langkah antisipasi yang telah dilakukan mampu mengurangi daerah genangan banjir seluas 45 hingga 47 hektar setiap tahunnya.
Sehingga pada tahun 2023 mendatang wilayah genangan banjir di kota tangerang berkurang 120 hektar dari seluas 700 hektar pada tahun 2019 lalu.