Connect With Us

Terdakwa Pengemplang Pajak Rp41 Miliar Segera Disidang di PN Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 19 November 2021 | 10:12

Penyerahan kunci satu unit mobil kepada perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang. (@TangerangNews / Ig @pajakdjpbanten)

TANGERANGNEWS.com-Robert Hadi Wijaya, terdakwa kasus mengemplang pajak usaha Rp41 miliar, segera disidang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang setelah berkasnya dilimpahkan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang.

Kasie Pidsus Kejari Kota Tangerang Sobrani Binzar mengatakan berkas terdakwa diserahkan pihaknya ke PN Tangerang pada Rabu 17 November 2021, setelah hasil penyidikan rampung.

"Berkas sudah diserahkan, sehingga dalam waktu dekat kita menunggu dari PN Tangerang, untuk penetapan hari sidang perdana," katanya seperti dilansir dari Merdeka, Jumat 19 November 2021.

Penyerahan kunci satu unit mobil kepada perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang.

Sebelumnya, tersangka dan barang bukti kasus tersebut diserahkan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Provinsi Banten ke Kejari Kota Tangerang pada Selasa 9 November 2021.

"Pada saat penyidikan terdakwa tidak dilakukan penahanan dan tanggal 9 November kemarin, kami sudah lakukan penahanan di Lapas Klas IIA Tangerang," kata Binzar.

Dalam perkara yang dia terima, terdakwa diduga melakukan penggelapan pajak pertambahan nilai (PPN) atas jual-beli solar yang dijalankan dalam kurun sejak Juni 2011 sampai Desember 2014.

Penyerahan kunci satu unit mobil kepada perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang.

"Dari kurun Juni 2011-2014 bertransaksi membeli solar sebanyak 1.935 kali. Sehingga ada 1.935 faktur pajak diatasnamakan dengan perusahaan lain, yang harusnya PT Putra Naga Sagara dengan hak kepemilikan saham terbesar yang dia miliki," kata Binzar.

Robert juga diduga mencatut 375 data perusahaan dalam menyamarkan tagihan PPN-nya selama kurun waktu Juni 2011 sampai Desember 2014.

"Terdakwa diduga membayar pajak dengan menggunakan faktur pajak perusahaan lain. Dalam kurun waktu Juni 2011 sampai Desember 2014, seharusnya penerimaan negara dari pajak tersebut sebesar Rp41 miliar lebih," katanya.

Selain terdakwa Robert Hadi Wijaya yang telah ditahan di Lapas Klas IIA Tangerang, Kejari Tangerang, juga menerima sejumlah barang bukti perkara seperti dokumen faktur pajak, bukti SPT (surat pemberitahuan tahunan), mobil Toyota Alphard, Honda Mobilio, surat rusun di BSD City, dan BPKB terhadap dua kendaraan tersebut dan banyak dokumen lain.

HIBURAN
Sedih Kembali Bekerja Usai Libur Panjang, Simak 5 Cara Mengatasi Post Holiday Blues

Sedih Kembali Bekerja Usai Libur Panjang, Simak 5 Cara Mengatasi Post Holiday Blues

Rabu, 17 April 2024 | 10:25

Setelah menikmati liburan Lebaran yang menyenangkan, banyak pekerja mengalami apa yang disebut sebagai post holiday blues, yakni perasaan sedih dan kehilangan ketika kembali ke rutinitas kerja.

MANCANEGARA
Sering Dianggap Negara Terjorok, Ini 22 Fakta Unik India

Sering Dianggap Negara Terjorok, Ini 22 Fakta Unik India

Rabu, 20 Maret 2024 | 13:33

India merupakan negara yang terletak di Asia Selatan dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia menggeser posisi Tiongkok.

NASIONAL
Info Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Kualifikasi Rekrutmen KAI

Info Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Kualifikasi Rekrutmen KAI

Kamis, 18 April 2024 | 12:51

PT Kereta Api Indonesia (Persero), atau KAI, tengah membuka rekrutmen terbaru untuk tahun 2024 dengan menawarkan lowongan kerja bagi lulusan S1 dari berbagai jurusan.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill