TANGERANGNEWS.com-Pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, telah jatuh ke dalam laut antara Bojonegara dan Pulau Panjang, Merak, setelah hilang kontak pada pukul 08.56 WIB, hari ini.
Kepala Seksi Keselamatan dan Keamanan Penerbangan Bandara Budiarto, Sudirman Dihi mengatakan, berdasarkan informasi dari tim dari Badan Sar Nasional (Basarnas) dan Polisi Air Polda Banten yang diterjunkan untuk melakukan evakuasi, mereka menemukan puing-puing pesawat sekitar pukul 13.30 WIB. Namun pilot pesawat yakni kapten RM Faruki sampai saat ini belum ditemukan. “Mereka masih melakukan pencarian,” katanya.
Sudirman menjelaskan, sebelumnya pesawat jenis Sacota tipe TB 10 beregistrasi PK-AGM diterbangkan kapten RM Faruki untuk program terbang jarak jauh dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang, menuju Bandara Meranti di Lampung. Namun kemudian, keberadaan pesawat tiba-tiba tidak terlacak radar penerbangan Bandara Budiarto saat melintas kawasan Merak.
“Pesawat tersebut mulai lost kontak dengan Air Trafic Control bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dan ATC Bandara Budiarto Curug sejak pukul 08.56 tadi pagi,” katanya.
Dugaan sementara, kata Sudirman, pesawat tersebut mengalami lost kontak dan jatuh ke laut akibat cuca buruk yang terjadi di perairan Banten tersebut. “Informasi dari Basarnas, kondisi cuaca saat itu sedang hujan deras disertai angin kencang,” paparnya.
Titik terang pencarian pesawat PK AGN yang dikabarkan hilang saat melakukan penerbangan dari Bandara Curug menuju Bandar Lampung.
Administrasi Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan Asri Santoso mengatakan, pihaknya berhasil menemukan dokumen-dokumen penting yang dibawa dalam pesawat latih itu di perairan Selat Sunda.
"Memang ada kita temukan dokumen-dokumen pesawat PK AGN yang tercecer di laut. Tetapi, kita masih belum mengetahui dimana pesawat dan pilot yang menerbangkannya berada," ujarnya.
Asri menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pencarian di lapangan dengan mengirimkan tim gabungan yang terdiri dari Unit Penerbangan, Unit Bagasi Pesawat, Unit Kesehatan beserta mobil ambulans, perawat dan dokternya, polisi Airhud dan tim SAR.
Pesawat PK AGN terbang sekira pukul 01.27 GMT atau 08.27 WIB. Saat melakukan penerbangan selama 30 menit, pesawat diminta kembali ke pangkalan. Namun pukul01.56 GMT atau 01.56 WIB, Bandara Soekarno-Hatta kehilangan kontak.”Dia sedang latihan cross country (lantihan jarak jauh) saat itu,” tandasnya. (DRA/RAZ)