TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Disindagkopukm bekerja sama dengan Bulog menggelar bazar sembako di tingkat kecamatan secara berkala.
Bazar sembako tersebut merupakan program tahunan menjelang bulan puasa atau Ramadan 1443 Hijriah. Adapun hari pertama, bazar sembako berlangsung di Kecamatan Karawaci dan Periuk, Kamis 17 Maret 2022.
Kepala Disindagkopukm Kota Tangerang Suli Rosadi mengungkapkan, ada lima komoditi yang ditawarkan pada bazar pangan kali ini, di antaranya beras 5 kilo harga Rp58 ribu, 1 kilo Rp12 ribu, gula Rp12.500, minyak goreng dua liter Rp28 ribu, daging kerbau Rp77 ribu, dan tepung terigu Rp9 ribu.
Untuk di Kecamatan Karawaci stok yang disiapkan, beras 550 liter, gula 200 kilogram, minyak goreng 1.600 liter, daging 100 kilogram, dan terigu 50 kilogram. Setiap kecamatan disiapkan stok yang berbeda-beda. Pasalnya, setiap kecamatan punya luas kelurahan yang beda. “Jadi kita siapkan sesuai kondisi di masing-masing wilayah,” ungkap Suli, usai meninjau di Kecamatan Karawaci.
Suli menjelaskan, untuk 11 kecamatan lainnya diharapkan bersabar dan terus memantau informasi diberbagai sosial media Pemkot Tangerang, terkait lokasi dan waktu pelaksanaan di wilayah masing-masing.
Pihaknya pun berharap masyarakat untuk tidak panik dalam berbelanja kebutuhan. “Tidak melakukan belanja yang berlebih, hingga terjadi stok komoditi yang berlebih di banding biasanya. Semoga, dengan bazar sembako seperti ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dapur,” katanya.
Sementara itu, sejumlah komoditi yang ditawarkan diketahui juga banyak dijual di pasaran, tak terkecuali minyak goreng. Namun, para warga mengaku harga bazar sembako jelang Ramadan ini lebih murah dibanding di pasaran.
Hal tersebut, seperti yang diungkapkan Ririh, warga Kecamatan Karawaci yang mengaku di warung-warung dekat rumahnya minyak, gula, tepung, dan lainnya memang tersedia. Namun, untuk minyak goreng dan tepung terigu memang lebih murah di bazar sembako jelang Ramadan ini.
“Kalau di warung-warung dekat rumah minyak itu lagi mahal banget, jadi terbantu banget dengan adanya bazar seperti ini. Sama seperti dengan terigu, biasanya di pasaran sekitar Rp11 ribu, di sini saya beli hanya Rp9 ribu. Semoga bisa digelar lagi bazar seperti ini,” katanya.