TANGERANGNEWS.com-Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menyatakan, sebanyak 80,52 persen hewan ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah sembuh.
Hal itu menanggapi pernyataan Pj Gubernur Banten Al Muktabar yang menyebut Kota Tangerang sebagai penyumbang kasus PMK terbanyak se-Banten.
“Menindaklanjuti pernyataan Pj Gubernur Banten bahwa PMK di Kota Tangerang merupakan yang tertinggi se-Banten memang betul," ujar Abduh Surahman, Kepala DKP Kota Tangerang, Selasa 5 Juli 2022.
Angka hewan yang terpapar PMK untuk sapi sebanyak 847 ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 682 ekor atau 80,52 persen dinyatakan sembuh. Adapun hewan ternak yang masih sakit terus dilakukan pengobatan.
"Jadi, masih ada 133 ekor sapi masih dinyatakan sakit," jelasnya.
DKP juga melakukan monitoring serta memberi bantuan vitamin. Untuk itu masyarakat diimbau agar tidak perlu khawatir. Apalagi, setiap lapak pedagang hewan kurban yang dinyatakan sehat di Kota Tangerang sudah mendapat tempelan dari Dinas Ketahanan Pangan.
Selain itu terkait lalu lintas ternak dari luar daerah, meski sudah dilakukan penyetopan pengiriman namun pihaknya kembali akan membuka lalu lintas tersebut.
Dinas Ketahanan Pangan memperbolehkan hewan luar daerah masuk Kota Tangerang mulai H-3 hingga H-1 Idul Adha, dengan catatan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
“Karena banyak permintaan dari penyedia atau dari para pelapak untuk mendatangkan sapi dari luar daerah, maka untuk H-3, H-2 dan H-1 kita buka lagi. Tapi kami mengajukan syarat, mereka tidak boleh lagi menjualnya ke lapak, tapi disalurkan langsung ke DKM-DKM karena dia sifatnya memang sudah dipesan,” pungkasnya.