TANGERANGNEWS-Untuk menekan pertumbuhan penduduk, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Tangerang mensosialisasikan program KB kepada tokoh-tokoh agama. Hal ini bertujuan agar nantinya program tersebut dapat disosialisasikan kembali oleh para tokoh agama tersebut melalui kegiatan keagamaan.
Hal itu disampaikan Kepala BPMKB Kota Tangerang Abduh Surahman saat memberikan Pelayanan Komunikasi, Informasi Program Keluarga Berencana (KB) kepada sebanyak 220 orang tokoh agama dan masyarakat di Ruang Akhlakul Karimah Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang, Kamis (17/02).
Abduh menilai, program KB ini dapat lebih mengena, tepat sasaran dan mudah ditangkap masyarakat jika disosialisasikan oleh tokoh agama. “Bagi tokoh agama muslim, program ini bisa disampaikan melalui pengajian dan ceramah sholat Jumat,” katanya.
Terkait KB yang dinilai tidak baik dari pandangan agama, Abduh menjelaskan tujuan KB sendiri sebenarnya untuk mengatur kelahiran, bukan menghentikannya. Pasalnya, jika angka kelahiran tidak diatur, jumlah penduduk di kota Tangerang bisa membludak. Sementara bagi keluarga yang berekonomi kurang mampu, jika memiliki banyak anak dikhawatirkan tidak dapat sejahtera. “Jadi kelahiran ini harus diatur dengan jumah anak dua saja tiap keluarga,” katanya.
Ia menjelaskan, Pemkot Tangerang berhasil melaksanakan program KB dan tercatat bahwa jumlah peserta akseptor KB pada tahun 2010 sebanyak 50.608 akseptor atau mencapai 133,33 persen. Ini sudah melampaui target yang telah ditetapkan oleh Pemkot yaitu sebanyak 37.938 akseptor.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang H Wahidin Halim yang turut hadir dalam sosialisasi tersebut menjelaksan bahwa peran dan kiprah tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat relevan dengan program-program pemerintahan seperti pelaksanaan sosialisasi KB.
Terkait jumlah akseptor KB yang berhasil melapui target, Wahidin menilai bahwa dengan data tersebut dapat disimpulkan kesadaran masyarakat telah terbangun dalam menata keluarga yang bahagia dan sejahtera. “Bagi pasangan-pasangan muda khususnya telah terbangun kesadaran bahwa mempunyai dua anak akan lebih mudah bagi mereka dalam memberikan kesejahteraan, pendidikan yang layak sehingga tercipta generasi yang berkualitas,” katanya.
(RANGGA ZULIANSYAH)