TANGERANGNEWS.com-Pasar Lama merupakan salah satu ikon dari Kota Tangerang, sekaligus menjadi nadi perekonomiannya. Kawasan yang berada di Jalan Kisamaun, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang ini telah terkenal ke berbagai daerah dengan pesona kuliner di dalamnya.
Meski menjadi ikon, Pasar Lama tak luput dari permasalahan seperti kerap adanya pungli, pengamen sampai aksi copet, sehingga Pemerintah Kota Tangerang beberapa kali melakukan penataan terhadap kawasan tersebut.
Langkah tersebut dilakukan agar pengunjung Pasar Lama tetap merasa nyaman dan makin bertambah lagi pengunjungnya, sehingga fungsinya sebagai tempat wisata yang ikut menggerakkan roda perekonomian tetap terjaga.
Namun, sebelum terkenal seperti sekarang, dulunya Pasar Lama hanyalah sebuah perkampungan biasa. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pemandu bernama Martin seperti yang dilansir dari kompas.com, Kamis 20 Oktober 2022.
Berbicara mengenai sejarah dari Pasar Lama, erat kaitannya dengan keberadaan masyarakat Tionghoa di Tangerang atau yang terkenal dengan sebutan Cina Benteng.
Martin mengungkapkan masyarakat Cina Benteng tersebut ditelusuri berasal dari pelayaran Laksaman Cheng Ho, yakni seorang penjelajah asal negeri Cina yang sempat melewati Tanah Jawa.
Kemudian sekitar 1407 Cheng Ho mengutus anak buahnya Tjen Tjie Lung untuk mendarat di Teluknaga yang kini bagian dari Kabupaten Tangerang.
Lalu, Rombongan Tjen Tjie Lung bermukim di sekitar daerah tersebut, dan berkembang semakin banyak. Selain itu, mereka bercampur dengan masyarakat di sana, dan kawin dengan penduduk setempat.
Kelompok masyarakat Cina Benteng tersebut makin berkembang dan mendirikan lebih banyak perkampungan di sekitar Tangerang seperti kawasan Pasar Baru dan Pasar Lama.
Menurut penuturan Martin, dahulu kawasan Pasar Lama hanya tampak seperti perkampungan biasa dan sama sekali berbeda dengan apa yang terlihat seperti saat ini. Meski begitu, aktivitas perdagangan di kawasan tersebut telah ada sejak dahulu.
Aktivitas perdagangan tersebut adalah kultur dari masyarakat keturunan Tionghoa yang suka berdagang. Namun, mereka hanya membuka toko-toko kelontong dan menjual beberapa makanan serta barang-barang lain dari rumah mereka masing-masing. Tidak dalam bentuk lapak seperti yang terlihat di Pasar Lama saat ini.