Connect With Us

Rawan Banjir, Pakar Geologi Sebut Sungai di Tangerang Sudah Tak Mampu Tampung Air

Fahrul Dwi Putra | Jumat, 18 November 2022 | 20:09

Mesin pompa penyedot air untuk mempercepat proses penurunan ketinggian banjir yang merendam sejumlah titik di kecamatan periuk, Kota Tangerang, Selasa (23/2/2021). (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Bencana banjir kerap terjadi di wilayah Tangerang ketika hujan lebat mengguyur, hal ini akibat dari debit sungai yang sudah tak mampu menampung air.

Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Burhanuddin Nur mengatakan, selain debit sungai yang overload, hal ini juga dipengaruhi oleh daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Tangerang sudah berubah.

“Banjir terjadi akibat daya tampung debit sungai tidak mampu menampung air permukaan dan sungai karena DAS-nya sudah berubah atau berkurang vegetasi dan tanah untuk meresapkan," ujarnya seperti dikutip dari republika.co.id, Jumat 18 November 2022.

Menurut Burhan, perubahan tata guna lahan yang terus terjadi memicu perubahan DAS yang ekstrem. Sayangnya, saat ini Indonesia tidak punya catatan yang baik yang bisa memberi gambaran dalam suatu DAS-nya.

BACA JUGA: DPRD Kabupaten Tangerang 'Turun Tangan' Atasi Banjir Tol Bitung

"Yang mudah kita amati adalah perubahan fungsi lahannya telah menjadi kawasan pemukiman dengan sarana pendukungnya," tutupnya.

Sebelumnya, diberitakan masyarakat di enam kecamatan di Kota Tangerang, terdampak banjir pada Selasa, 5 April 2022. 

Kemudian di penghujung tahun, tepatnya Minggu, 13 November 2022, banjir kembali merendam 10 titik di tiga kecamatan Kota Tangerang karena meningkatnya debit air yang masuk di Kali Sabi, Ledug, dan Cirarab yang menjadi penampungan air.

BANTEN
Warga Ngadu Layanan Kesehatan RSUD Bantan Terhambat BPJS, Andra Soni: Jangan Tunggu Administrasi!

Warga Ngadu Layanan Kesehatan RSUD Bantan Terhambat BPJS, Andra Soni: Jangan Tunggu Administrasi!

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:45

Gubernur Banten Andra Soni mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah Provinsi Banten. Pasien wajib dilayani terlebih dahulu, tanpa menunggu kelengkapan administrasi, termasuk BPJS.

BISNIS
Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:03

Perusahaan pemilik merek minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), berencana memperluas lini usahanya ke bidang frozen meat dan food processing. Hal ini lantaran bisnis utamanya mengalami tekanan sepanjang 2024.

OPINI
Miskin Bukan Pilihan: Ketimpangan Sosial sebagai Bentuk Kekerasan Terselubung

Miskin Bukan Pilihan: Ketimpangan Sosial sebagai Bentuk Kekerasan Terselubung

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:11

Pandangan ini menempatkan kemiskinan sebagai tanggung jawab individu, seolah-olah menjadi miskin adalah hasil dari pilihan pribadi.

MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill