TANGERANGNEWS.com-Bencana gempa bumi yang terjadi Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Cianjur dengan magnitudo (M) 5,6, pada tanggal 21 November 2022 lalu, telah menyebabkan banyak korban luka dan nyawa.
Diketahui ada sebanyak 310 korban meninggal dan 62.545 warga terpaksa harus mengungsi akibat tempat tinggalnya rumah rusak.
Tidak hanya rumah saja, namun banyak warga yang menjadi penyintas mengalami trauma atau kehilangan keluarga.
Melihat kondisi tersebut, PT Alton Yogantara Perkasa melakukan penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan bantuan kepada penyintas gempa Cianjur pada tanggal 19 Desember 2022 lalu.
Bantuan disalurkan ke dua desa di Kecamatan Cugenang, yaitu Desa Benjot dan Desa Nagrak, dimana lokasi ini mengalami dampak kerusakan cukup besar akibat gempa bumi.
Perusahaan yang bergerak di bidang produsen dan distributor alat kesehatan di Green Lake City, Cipondoh Kota Tangerang ini, mengirim tim untuk mendatangi langsung ke dua dewasa tersebut.
Selama kunjungan ke kedua desa itu, mereka sangat tersentuh oleh sambutan hangat para warga yang sangat antusias, karena memang saat ini relawan yang datang memberi bantuan mulai berkurang.
Menurut informasi yang mereka terima, sebelum mengunjungi lokasi kedua desa di Cianjur ini, donasi logistik untuk para penyintas sudah banyak sekali diterima di lapangan.
Namun yang masih kurang diperhatikan adalah trauma yang dirasakan oleh anak-anak di sana, akibat pengalaman yang mereka dapatkan saat gempa terjadi.
Tentunya para penyintas sangat terkejut, terlebih kejadian gempa tersebut sangat membekas tidak terkecuali anak-anak. Maka dari itu, dana CSR dari perusahaan PT Alton Yogantara Perkasa akan digunakan untuk membantu penyintas dalam bidang kesehatan terutama pertolongan trauma healing atau psikososial.
Mengapa penting untuk memulihkan trauma pada penyintas gempa Cianjur?
Menurut American Psychological Association, trauma menandakan respon emosional penyintas terhadap peristiwa mengerikan yang telah mereka alami. Hal ini membuat penyintas cenderung takut dan menolak kenyataan.
Tidak hanya itu saja, penyintas yang mengalami trauma juga dapat mengalami dampak jangka panjang, seperti emosi tak terduga, perasaan tegang, atau gejala fisik lainnya yang tentunya bila tidak ditanggulangi dengan baik akan berdampak semakin buruk. Bahkan tidak jarang juga hal-hal tadi akhirnya mengganggu keseharian para penyintas.
Jika kondisi trauma penyintas semakin memburuk, akan ada kemungkinan mereka membutuhkan bantuan perawatan psikologis.
Salah satu caranya dengan trauma healing atau psikososial, yakni proses pemulihan emosi penyintas terhadap ketakutan masa lalu. Dengan begitu, mereka dapat melanjutkan hidup kembali tanpa bayang-bayang masa lalu.
Dapat disimpulkan juga bila trauma healing atau psikososial memerlukan bantuan yang serius, karena bila tidak akan memberikan dampak di masa depan.
Ada kelompok masyarakat yang perlu diketahui dan penting untuk mendapatkan perhatian lebih khusus dalam penanganan dampak psikologis bencana alam. Kelompok ini adalah para lansia, anak-anak, penyandang disabilitas dan perempuan.
Mengapa anak-anak dianggap membutuhkan perhatian khusus? Karena mereka belum mampu dan memiliki kemampuan untuk mengartikulasi perasaan sendiri dan mereka juga masih belum cukup dewasa untuk menerima, dan memproses apa yang terjadi pada mereka saat bencana gempa bumi terjadi.
Hal ini lah yang menjadikan bantuan trauma healing atau psikososial dilakukan untuk anak-anak. Harapannya dengan kedatangan bantuan dari PT Alton Yogantara Perkasa ke lokasi dan berfokus pada terapi trauma healing, akan memberikan dampak baik atau mampu mengobati luka batin serta kesedihan yang dialami atas apa yang menimpa mereka.
Ditambah lagi, diharapkan trauma yang mereka alami perlahan akan pudar dan hilang, kemudian mereka dapat melanjutkan aktivitas layaknya anak-anak pada umumnya.
Saat gempa terjadi, mayoritas anak-anak di sana sedang berada di sekolah, dan banyak dari mereka yang tertimpa runtuhan bangunan dan mengalami luka-luka, memar, bahkan ada pula salah satu dari teman mereka yang meninggal dunia di sekolah akibat gempa tersebut.
Tentunya bencana ini dapat mempengaruhi mental dan juga menyisakan trauma bagi anak-anak disana. Hal inilah yang menjadi alasan adanya kegiatan trauma healing ini.
Trauma healing juga akan lebih baik bila dapat membangun kembali mental dan psikis para penyintas setelah mengalami bencana alam seperti gempa bumi di Cianjur.
Para penyintas juga mampu melupakan kejadian-kejadian buruk yang terjadi di masa lalu, sehingga membuat mereka lebih siap bila nantinya terjadi bencana kedepannya.
Kegiatan trauma healing yang dilakukan berupa kegiatan menggambar, bermain bersama, dan juga mengajarkan mereka lagu cara untuk melindungi diri ketika gempa bumi terjadi.
Kegiatan ini dianggap dapat membantu terapi pada penyintas yang terkena trauma, dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif dan memang kebanyakan anak-anak suka.
Selama kegiatan berjalan tampak bila para anak-anak sangat antusias dan penuh semangat. Ditambah lagi PT Alton Yogantara Perkasa memberikan mereka bingkisan berupa peralatan alat tulis, sebagai bekal untuk mau belajar lagi karena akibat gempa yang terjadi, banyak barang-barang mereka tentunya ikut rusak ataupun hilang.
Selain itu, anak-anak juga diberikan makanan ringan sebanyak 50 bingkisan untuk kebutuhan mereka sehari-hari.
Bukan hanya melakukan kegiatan trauma healing, dana CSR PT Alton Yogantara Perkasa juga memberikan bantuan logistik sandang dan pangan berupa beras, mie instan, serta juga baju baru untuk para warga di kedua desa tersebut.
Saat ini, kondisi Cianjur juga masih cukup memprihatinkan karena masih banyak warga yang menetap di tenda lantaran tengah menunggu pembangunan kembali tempat tinggal mereka, jadi kemungkinan warga akan segera dapat pindah dari tenda ke tempat tinggal masing-masing.
Waktu singkat yang dihabiskan bersama anak-anak dan warga di sana semoga dapat menjadi memori indah dan dapat mengobati trauma mereka pasca bencana.
Juga dengan adanya kegiatan pertolongan trauma healing ini, dapat membuka hati lebih banyak perusahaan-perusahaan di sana untuk memberikan bantuan dan donasi kepada para penyintas gempa bumi di Cianjur.