TANGERANGNEWS.com- Kawasan kuliner Pasar Lama, Kota Tangerang selalu menyimpan cerita unik untuk dikulik.
Salah satunya adalah kedai es serut legendaris yang berdiri sejak 1980 di Jalan Bakti Saham, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Kedai es ini dikelola oleh pasangan lanjut usia (lansia) Lim Bun Tin yang dibantu oleh istri dan anaknya, buka setiap Selasa sampai Minggu mulai pukul 8.00 hingga 16.00 WIB.
"Soalnya saya yang buatnya namanya Bun Tin, asal mulanya kalau ada yang mau temu janji ngomong 'yuk, kita minum di es Bun Tin', gitu," ujarnya.
Lokasi berjualannya saat ini merupakan lokasi yang baru ia tempati selama 10 tahun, dulunya Bun Tin menjajakan es serutnya tersebut di dekat Museum Benteng Heritage Pasar Lama, Kota Tangerang dalam kurun waktu 32 tahun lamanya.
Bun Tin mengaku sempat menjadi pemilik toko kelontong di kawasan Pasar Lama, namun usahanya tersebut mengalami kebangkrutan hingga akhirnya ia banting stir usai diberi mesin es serut oleh adiknya.
"Saya dagang bangkrut waktu itu, ya kebetulan nih kita bangkrut ada alat begini. Coba-coba, Alhamdulillah (bertahan) sampai sekarang," katanya.
Meski begitu, Bun Tin cukup merasakan dampak dari pandemi Covid-19, ditambah dengan gerai-gerai minuman dingin dan es krim kian menjamur di Kota Tangerang, sehingga kedai es legendaris yang sempat menjadi primadona itu mulai tergerus zaman.
Adapun terdapat beberapa menu populer yang ada di kedai Es Bun Tin hasil kreasi dari pemiliknya, di antaranya es teler, es buah, es putri salju, dan es bumi hangus dengan beragam varian topping yang dibanderol mulai dari Rp12 ribu.
Es serut Bun Tin memiliki ciri khas pada bentuknya yang kerucut menjulang sekilas mirip dengan kakigori khas Jepang. Ide tersebut ia dapatkan usai melihat es yang disajikan mengerucut saat mengunjungi salah satu restoran.
"Saya pernah minum di restoran mahal, diginiin esnya (bentuk kerucut), cuma dia pakai piring. Jadi, saya ikuti, banyak anak muda juga sukanya begini" tukasnya.