TANGERANGNEWS.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga pekan ke-22 2023 terhadap 35.694 kasus Demam Berdasar Dengue (DBD) di Indonesia.
Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan jumlah kematian akibat DBD menembus angka 270 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan, diprediksi jumlah kasus DBD akan mengalami peningkatan imbas fenomena kemarau El Nino.
“Dengan ini, Pemkot Tangerang pun mengimbau masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan. Pasalnya, DBD tidak hanya terbatas oleh musim hujan saja. Namun, juga dapat terjadi di musim kemarau seperti saat ini,” ujar Dini, Selasa, 5 September 2023.
Dini memaparkan, berkurangnya curah hujan menyebabkan tempat-tempat yang terdapat genangan air, seperti ban bekas, kaleng dan gelas minuman plastik di tempat-tempat pembuangan sampah tidak terbersihkan oleh air hujan.
Menurutnya, tempat-tempat tersebut menjadi lokasi favorit dari nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah untuk berkembang biak.
“Tahun ini saya kira kita perlu waspada karena kita sekarang masuk ke El Nino atau musim kemarau panjang. Sehingga genangan air itu tidak tergantikan, ini yang kita harus waspadai, nyamuknya tambah ganas, kemudian tempat untuk berkembang nyamuk juga ada,” terangnya.
Untuk itu, Dini mengimbau agar masyarakat menerapkan budaya hidup bersih dan sehat guna mencegah penyebaran DBD.
Selain itu, masyarakat diimbau segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala DBD seperti panas, mual, sakit kepala, hingga muncul ruam merah pada kulit guna mendapatkan penanganan
Cara agar terhindar dari infeksi virus dengue yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti menurut Dinkes Kota Tangerang ialah dengan menerapkan 3M plus, yaitu Menguras, Menutup, dan mendaur ulang, kemudian menggunakan repellent atau obat anti nyamuk.
Lalu, memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela.
Selain itu, memperoleh vaksin dengue dan mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung vitamin.