TANGERANG-Ditangkapnya beberapa mahasiswa karena terlibat dalam jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) disinyalir karena gerakan ini telah melebarkan jaringannya hingga kedalam kampus.
Untuk mengantisipasi jaringan tersebut, pihak Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengelar pembinaan terhadap para aktivis kamus yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa, Dewan perwakilan Mahasiswa serta lembaga-lembaga kemahasiswaan lain yang ada di kampus UMT.
Menurut Rektor UMT Achmad Badawi, mahasiswa merupakan sasaran yang menjadi target untuk direkrut ke dalam jaringan tersebut. “Untuk itu, kita lakukan pembinaan sebagai langkah awal, kedepan kita akan melakukan koordinasi dengan melibatkan pihak orang tua, bidang akademik, IT, dan para wakil dekan bidang kemahasiswaan untuk mencegah masuknya NII atau lembaga radikal lainnya di kampus," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Achmad Badawi.
Achmad menambahkan, beberapa motif yang dilakukan NII sudah dapat terindikasi, seperti mengajarkan ayat Quran secara sepotong-potong, hingga meminta dan meminjam sejumlah uang atau barang berharga. Selain itu, mahasiswa yang sudah direkrut NII berani meminta uang kepada orang tua dengan alasan untuk kegiatan di kampus. “Mahasiswa yang telah ditergabung dengan NII pasti akan nyeleneh,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Zaenudin mengatakan kegiatan pembinaan yang dilakukan ini sesuai dengan himbauan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh yang menghimbau kampus-kampus terus menumbuhkan dialog dan kajian keilmuan untuk mencegah pemikiran radikalisme.
Zaenudin mengatakan, bahwa walaupun dirinya belum mendapatkan laporan mengenai adanya mahasiswa di Kampus yang ada di Kota Tangerang yang terlibat dalam jaringan radikal tersebut pihaknya akan tetap waspada. "Bisa dibilang untuk tangerang kampus masih aman namun tetap kita harus waspada"ujar Zaenudin yang juga menjabat sebagai Dekan di UMT ini.(RAZ)