TANGERANGNEWS.com-Ratusan pedagang Pasar Anyar Kota Tangerang melakukan aksi demo buntut, dari penutupan akses masuk pasar oleh pemerintah daerah setempat untuk mendukung proyek revitalisasi.
Dalam aksi tersebut para pedagang berkumpul di depan bangunan Pasar Anyar sambil spanduk-spanduk berisi tuntutan mereka, Kamis 25 Januari 2024.
Ida, pedagang pakaian mengatakan, akibat ditutupnya akses jalan, para pembeli jadi tidak bisa masuk ke pasar. Alhasil pedagang pun terkena dampaknya.
"Semua jalan menuju Pasar Anyar ditutup, sudah sekita satu minggu. Pendapatan kami jadi menurun, karena pembeli jadi susah mau masuk ke sini. Apalagi tukang daging dan sayur, itu kalau malam susah masukin barang," katanya
Sejak peutupan akses jalan itu, para pedagang rata-rata kehilangan pemasukan sampai 80 persen. Bahkan ada yang sampai tidak terjual sama sekali.
"Pasti pendapatan turun, cuma bisa bayar karyawan, kadang malan nombok," tegas Ida.
Sementara terkait pedagang yang diharuskan pindah dari Pasar Anyar sampai batas waktu tanggal 26 Januari 2024, menurut Ida diundur lantaran adanya penolakan.
Sebab, pedagang enggan pindah ke tempat baru yang terpisah dan jauh dari Pasar Anyar.
"Kami minta di satu lokasi. Tapi malah harus pindah ke tiga tempat berbeda dan jaraknya kejauhan. Kami pindah dipaksa, tidak sesuai kemauan kita, kemuan kita tidak didengar. Jadi kami memilih bertahan sampai Pemerintah memberi keadilan," tegasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melakukan penyekatan jalur di beberapa titik, untuk membatasi mobilisasi aktivitas di Pasar Anyar selama beberapa hari mendatang.
Hal ini sebagai upaya kelancaran proses relokasi pedagang untuk mendukung proyek revitalisasi Pasar Anyar.
Ada empat titik lokasi penyekatan yakni meliputi Jalan H Abdullah (titik utara), Jalan TMP Taruna-Jalan Pasar Anyar Selatan (titik timur), Jalan Kiasnawi-Stasiun Tangerang (titik barat), dan perempatan pintu selatan Pasar Anyar (titik selatan).