TANGERANGNEWS.com- Fasilitas layanan Imunoterapi Nusantara di Rumah Sakit Karang Tengah Medika di Jalan Karyawan 4, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, pada Kamis, 25 Januari 2024.
Peresmian dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin, bersama mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dr. Terawan Agus Putranto.
Nurdin mengatakan, Kota Tangerang memiliki potensi besar di bidang kesehatan, terlihat dari banyaknya rumah sakit yang tersebar di wilayah tersebut.
Namun, kata Nurdin, untuk tetap bersaing rumah sakit perlu secara konsisten meningkatkan kualitas layanannya.
"RS Karang Tengah Medika telah menunjukkan komitmennya dalam hal ini dengan menghadirkan fasilitas immunotherapy," ujarnya.
Lanjut Nurdin, ia berharap ke depannya Kota Tangerang dapat menjadi pusat pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, baik dari dalam maupun luar kota.
Dalam kesempatan itu, Nurdin juga meminta kepada 34 RS di Kota Tangerang untuk menghadirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"Saya berharap, RS lainnya yang ada di Kota Tangerang, dapat menghadirkan dan memberikan layanan unggulan dan terbaik kepada masyarakat, supaya masyarakat nggak perlu jauh-jauh berobat cukup di Kota Tangerang," tuturnya.
Sementara itu, Dr. Terawan Agus Putranto menekankan bahwa layanan Imunoterapi Nusantara merupakan bidang keahlian yang relatif baru secara global. Bahkan, di Indonesia, baru ada tiga rumah sakit yang menyediakan layanan Imunoterapi Nusantara, yakni di Solo, Bali, Medan, dan terbaru di Tangerang.
Dijelaskan Terawan, menjelaskan sel dendritik sebagai sel pembawa antigen terkuat dari sumsum tulang belakang. Sel-sel ini bertanggung jawab atas respons kekebalan tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh manusia.
"Sel inilah yang kemudian “dilatih” di luar tubuh seseorang untuk menjadi sel pemicu imunitas pada penyakit tertentu, misalnya kanker," terangnya.
Dengan kata lain, vaksin imunoterapi sel dendritik dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, khusus untuk suatu penyakit.
Terawan menekankan dampak positif yang signifikan dari imunoterapi, merujuk pada banyaknya publikasi internasional tentang keamanan dan edukasi.
Diketahui berdasarkan hasil uji klinis dan riset yang sudah dipublikasikan menunjukkan dampak positif yang besar.
Ke depannya, Nurdin melihat imunoterapi akan menjadi modalitas medis global, memungkinkan kerjasama dengan negara-negara besar dalam uji klinis penanganan kanker.
Menurutnya, saat ini Amerika telah menganggap Indonesia setara untuk mengembangkan uji klinis tahap 3 terhadap kanker otak dan penyakit lainnya dengan dasar imunoterapi.
"Jadi bisa dibayangkan akan ada tambahan modalitas-modalitas baru yang dibuktikan secara sahih dengan uji klinis secara benar yang standar dunia," imbuhnya.
Selain itu, Terawan memastikan petugas laboratorium untuk layanan Imunoterapi di RS KTM merupakan warga Tangerang yang dididik dan dilatih untuk menguasai teknologi baru terkait pengobatan Imunoterapi tersebut.
Di sisi lain, Direktur Utama RS Karang Tengah Medika Luceria Siagian menambahkan bahwa layanan imunoterapi mendapat respon cukup positif, terbukti dengan pemberian layanan imunoterapi terhadap 200 orang.
"Imunoterapi dianggap cukup ampuh karena mengandalkan sistem kekebalan tubuh untuk memperbaiki sel-sel dalam tubuh terutama bagi lansia," pungkasnya.