TANGERANG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, lepas tanggung jawab atas kasus malpraktik yang menimpa Maureen Angela (10 bulan), yang jari kelingking kanannya putus dua ruas akibat tindakan medis yang dilakukan dokter di RS Awal Bros, Kota Tangerang. Alasannya, kasus itu menjadi kewenangan pemerintah pusat, yakni Kementerian Kesehatan.
"Itu bukan wilayah kami. Itu ranah Kementerian Kesehatan, juga ranah Majelis Kode Etik Kedokteran," ujar Lily Indrawati, Kepala Dinkes Tangerang.
Menurut Lily, Dinkes Tangerang hanya memberi binaan kepada rumah sakit yang ada di wilayah Kota Tangerang. Namun untuk sanksi, itu menjadi kewenangan pemerintah pusat. Sebab semua perijinan dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. "Jadi urusan malpraktik bukan urusan dinkes. Kami cuma melakukan pembinaan. Biar Kementerian Kesehatan yang memberi sanksi," ucapnya.
Namun ketika wartawan menanyakan apakah pihaknya sudah pernah mendatangi keluarga Maureen, dan mendampingi saat bernegosiasi dengan RS Awal Bros, kata Lilly, pihaknya belum pernah. "RS Awal Bros sudah disidang kok," ujar Lilly.
Sementara itu, Linda Kurniawati, orang tua Maureen, ketika dihubungi, mengatakan bahwa baik Dinkes Tangerang maupun Kementerian Kesehatan, terkesan lepas tangan. "Mereka tidak ada yang datang dari dulu, saya juga bingung, mau minta bantuan dengan siapa. Semuanya diam saja, saya seperti berjuang sendiri," ucapnya.
Menurut Linda, pihak Polres Kota Tangerang, memang sudah pernah memeriksa pihaknya terkait kasus tersebut. Bahkan Maureen juga sudah pernah diperiksa di RS Polri Kramatjati. Dari hasil pemeriksaan itu diketahui bahwa memang terjadi pemberian zat infus bernama Bicnat yang berlebihan. Laporan tersebut selanjutnya dibawa ke RSCM untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam. "Hasil dari RSCM belum keluar," ujar Linda.
Pihak RS Awal Bros sendiri kata Linda, menjanjikan bedah plastik atas jari kelinking Maureen yang putus, dan tak bisa digerakkan. "Saat cek kesehatan 19 April lalu, pihak RS Awal Bros berjanji mau melakukan bedah plastik, tapi menunggu dulu Maureen sampai satu tahun, dengan bobot delapan kg. Sebab sekarang ini Maureen baru 10 bulan, dan bobotnya hanya enam kg. Jadi belum bisa," ucap Linda.(DRA)