TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang tengah gencar-gencarnya mengadakan operasi pasar beras murah untuk menekan harga beras yang melambung tinggi di pasaran. Namun hingga saat ini, belum juga terjadi penurunan harga.
Di Pasar Anyar, Kota Tangerang, harga beras untuk jenis premium sudah menembus Rp18.000 per kilogramnya, dari sebelumnya Rp16.000 per kilogram. Sedangkan beras biasa awalnya Rp13.000 menjadi 16.000 per kilogram.
Naslon, pedagang di Pasar Anyar, mengeluhkan harga beras yang melambung tinggi berdampak pada sepinya pembeli. Kenaikan harga beras ini mulai terjadi di pertengahan bulan Januari 2024.
"Begitu menjelang pencoblosan, kisaran 10 hari harga beras sudah mulai melambung tinggi. Pembeli jadi mulai sepi," katanya, Minggu 25 Februari 2024.
Meskipun pemerintah sudah menjual harga beras murah lewat operasi pasar, tetapi tidak berpengaruh pada harga beras di pasaran.
"Walupun gencar memberikan harga beras murah, tapi tidak terlalu berdampak. Bisa berpengaruh asal pemerintah berani jor-joran mengadakan beras murah serentak, di lihat di lapangan baru daerah tertentu itupun belum semua wilayah," kata Naslon.
Sebagai pedagang, ia berharap pemerintah bisa mengambil sikap mengenai kenaikan harga beras saat ini. Sebab, kenaikan harga ini sangat berdampak terhadap masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
"Tidak semua masyarakat menengah ke bawah mampu beli beras dengan harga mahal," terangnya.
Apalagi bulan depan sudah memasuki Ramadan, sehingga pasti bahan-bahan pokok di pasaran bakalan ikut naik, termasuk beras. Ia berharap bulan Ramadan harga beras kembali stabil.
"Kalau dipikirin semua pedagang pusing, apalagi sebentar lagi sudah mau puasa. Saat ini penjualan juga menurun, sejarah harga beras tinggi sekarang, tidak seperti di 2023 tahun lalu," tukas Naslon.