TANGERANGNEWS.com-Akademisi Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Korry Elyana menilai keterwakilan perempuan di parlemen perlu lebih ditingkatkan, agar dapat menghadirkan kebijakan yang pro kesetaraan gender.
Hal itu dikatakannya saat acara Diskusi dan Seminar Partisipasi Perempuan dalam Politik, yang berlangsung di Aula Gedung MUI Kota Tangerang, Jumat 8 Maret 2024.
"Masih banyak aspirasi perempuan yang belum bisa disuarakan. Menurut saya perempuan harus dukung perempuan, women support women ini bertujuan agar sesama perempuan menguatkan satu sama lain," katanya.
Korry menjelaskan, anggota DPRD Kota Tangerang perempuan periode 2019-2024, hanya sebanyak 6 orang dari total 50 anggota.
Jumlah tersebut belum mencapai angka 30 persen atau angka minimum kuota perempuan, sehingga diskusi ini dirasa penting.
"Perlu keterwakilan perempuan yang besar di DPRD, demi menguatkan persatuan dan kesatuan wanita untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan," jelasnya.
Contohnya perempuan pekerja bisa mendapatkan ruang yang lebih nyaman di tempat kerjanya, seperti fasilitas ruang laktasi dan daycare di semua kantor.
Selain itu juga, perlindungan perempuan atas kekerasan seksual dan KDRT.
"Karena selama ini banyak laporan mengenai kekerasan seksual dan KDRT yang sedikit direspon oleh pihak yang berwenang, jika kasus tersebut harus viral dulu baru ditindak," tegas Korry.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin mengklaim keterwakilan perempuan di Kota Tangerang sudah tinggi, khususnya dalam kontestasi politik.
Berdasarkan data pendaftaran calon legislatif (caleg) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, menunjukkan angka yang signifkan, dengan 424 caleg laki-laki dan 253 caleg perempuan.
“Keterwakilan perempuan di Kota Tangerang telah mencapai 30%. Hal ini menunjukkan perempuan dan kaum ibu di Kota Tangerang sudah mendapatkan tempat yang luar biasa,” ungkapnya.
Angka tersebut sudah mencapai batas minimal 30% yang diamanatkan oleh Undang-Undang.
“Ini menjadi bukti bahwa perempuan di Kota Tangerang semakin aktif dan mengambil peran penting dalam menentukan arah pembangunan daerah,” ucapnya.
Menurutnya, pencapaian ini bukan datang begitu saja, melainkan hasil kerja keras dan kerja cerdas semua pihak.
Ia juga berpesan kepada para perempuan untuk terus aktif dalam kegiatan politik, baik saat kampanye maupun dalam pembangunan Kota Tangerang.
“Saat kampanye kemarin, saya melihat banyak ibu-ibu kader yang aktif. Semoga keaktifan pada saat kampanye bisa terus terlaksana dalam membangun Kota Tangerang,” tuturnya.
Nurdin juga menekankan, partai politik merupakan salah satu instrumen penting dalam menghadirkan para pemimpin. Oleh karena itu, upaya kaderisasi perempuan harus terus berjalan, tidak berhenti pada saat Pemilu saja.
“Proses kaderisasi harus terus berjalan. Kita harus terus mendorong dan meningkatkan partisipasi perempuan untuk menjadi pemimpin di berbagai bidang, termasuk dalam politik di Kota Tangerang,” pungkasnya.