TANGERANGNEWS.com-Masjid Jami Kalipasir merupakan masjid tertua di Kota Tangerang, yang kini telah berusia 448 tahun.
Berdiri di tengah permukiman warga, di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, masjid ini juga menjadi saksi sejarah perkembangan agama Islam di Banten.
Di bagian halaman depan Masjid Jami Kalipasir terdapat ratusan makam para ulama yang juga pemuka agama Islam di Kota Tangerang.
Sekretaris DKM Masjid Jami Kalipasir Raden Rudi Rahendra mengatakan Masjid Jami Kalipasir berdiri pada tahun 1576. Mulanya ini hanya berbentuk gubuk dan berpondasikan empat tiang yang terbuat dari batang pohon kelapa.
Gubuk masjid tersebut dibagun oleh Ki Tanggar Jati pada tahun 1416 yang berasal dari Kerajaan Galuh Kawali.
"Ki Tanggar Jati datang ke sini hanya membersihkan dan membangun kawasan ini, karena kawasan ini dulu hutan. Dia membangun gubuk di sini menggunakan empat batang pohon kelapa," katanya Raden, Sabtu 16 Maret 2024.
Ratusan tahun berikutnya pada tahun 1576, para ulama singgah di Masjid Jami Kalipasir saat melihat masjid itu berdiri di tepi Sungai Cipamungkas, sebelum bernama Kali Cisadane.
Namun setelah Ki Tanggar Jati, entah bagaimana tidak diteruskan kembali pembangunannya.
"Kemudian ada utusan para alim ulama dari Demak, Jawa Tengah, berkunjung ke Banten yang bertujuan menyiarkan agama Islam," kata dia.
Lalu, ia menambahkan kalau Baluarti pemberian orangtua pahlawan nasional tersebut ditempatkan pada pondasi tertinggi Masjid Jami Kalipasir, yaitu sebagai pengganti kubah.
Sedangkan Pasir Karba yang ditebarkan dalam pembangunan Masjid Jami Kalipasir, bertujuan untuk mempersatukan masyarakat dan alim ulama untuk bersatu dalam agama islam.
"Saat ini, Baluarti itu kita gunakan di bagian atas bangunan Masjid Jami Kalipasir, jadi kita tidak pakai kubah. Tidak semua masjid punya Baluarti ini, hanya masjid-masjid tertua saja, seperti di Cirebon, Demak dan Banten yaitu Masjir Jami Kalipasir ini," ucapnya.