TANGERANGNEWS.com-Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot) dikeluhkan pengusaha jasa transportasi antrar kota antar provinsi (AKAP).
Sebab, program tersebut mengakibatkan pemesanan tiket untuk mudik menjadi sepi.
"Karena pemudik memprioritaskan dapat tiket mudik gratis dulu, baru nanti kalau tidak dapat beli tiket kita," kata Victor, Koordinator Agen PO Bus Haryanto di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Rabu 03 April 2024.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada kenaikan signifikan pemesanan tiket arus mudik. Memperhatikan situasi sekarang, ia mengaku tak begitu berharap mendapat penumpang dalam jumlah banyak, sejak pemerintah gencar menyelenggarakan program mudik gratis.
"Kalau situasinya begitu, orang pasti nunggu atau milih mudik yang gratis," ujar Victor.
Ia berharap kepada pemerintah untuk kedepannya memperhatikan penjualan tiket transportasi umum, dengan tidak terlalu banyak menyediakan quota dalam program mudik gratis.
"Saat ini, semua agen bus di tiap loket Terminal Poris mengeluh lantaran kondisi sepi," jelas Victor.
Sementara itu, meski hari ini telah masuk musim arus mudik, kondisi penumpang di Terminal Poris Plawad masih terpantau sepi. Berdasarkan informasi, lonjakan pemudik akan terjadi di hari Jumat dan Sabtu, tanggal 12-13 April 2024.
Di sisi lain, Fahrul pemudik tujuan Pati, Jawa Tengah mengaku telah memesan tiket mudik jauh hari, untuk menghindari harga yang melonjak tinggi.
"Awalnya harga tiket ke Pati Rp200 ribu, sekarang sudah memasuki Rp300 ribu, maka dari itu saya pulang lebih awal. Apalagi sekarang pemudik masih agak sepi," ujarnya di Terminal Poris.
Fahrul sebelumnya berharap bisa ikut mudik gratis, namun ia tidak mengetahui informasi mengenai program pemerintah tersebut.
"Saya yang pekerja proyek enggak dapat mudik gratis, sebenarnya berharap tapi enggak tahu tata caranya," terangnya.