TANGERANGNEWS.com-Pihak keluarga Cici, 16, asisten rumah tangga (ART) korban bunuh diri lompat dari atap rumah majikannya di Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, memiliki rekaman suara dugaan penganiayaan yang dialami gadis tersebut.
Rekaman itu didapat keluarga korban saat mencoba menjemput Cici di rumah majikannya pada 26 Mei 2024, sekitar pukul 14.45 WIB.
Rohman, paman korban mengatakan awalnya ia mendapatkan informasi kalau keponakannya sempat menelpon sambil menangis. Lalu saat dihubungi balik, terdengar suara tangisan dan caci maki.
Diduga Cici mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh majikanannya. Pihak keluarga pun langsung berinsiatif merekam suara tersebut.
"Waktu saya ke situ mau jemput Cici, dia diancam majikannya, katanya 'kalau keluargamu tidak segera pergi dari halaman (rumah) saya, akan saya laporkan ke polisi'," jelas Rohman saat dihubungi TangerangNews, Rabu 5 Juni 2024.
Karena mendengar suara tangisan Cici, keluarga pun mencoba menjemput lagi pada malam hari. Namun tidak membuahkan hasil.
Diberitakan sebelumnya, seorang ART melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari atap rumah majikannya di Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Rabu 29 Mei 2024.
Korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran mengalami depresi usai diduga diperlakukan buruk dan tidak digaji selama 4 bulan oleh sang majikan.
Selain itu, Cici diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lantaran pihak penyalur membuat perubahan dokumen autentik berupa KTP Palsu dengan memalsukan umur korban dari 16 tahun menjadi 21 tahun, dengan beralamat di Brebes, Jawa Tengah.
Cici pun dikabarkan meninggal dunia pada Rabu 5 Juni 2024, setelah sempat menjalani perawatan sekitar satu minggu.